Dalam memberikan persepsi kausalitas sebuah fenomena yang menjadi pokok utamanya adalah fenomena tersebut disebabkan oleh keadaan internal (atribusi internal) atau disebabkan oleh keadaan eksternal (atribusi eksternal).
- Stabilitas
Dimensi ini mempertanyakan penyebab dari sebuah fenomena yang terjadi apakah stabil atau tidak stabil. Stabilitas dalam hal ini berarti seberapa permanen atau berubah-ubahnya suatu sebab.
- Pengendalian
Penyebab dari sebuah fenomena dapat dikendalikan atau tidak oleh individu maupun kelompok.
Dengan adanya Teori Atribusi khususnya dalam proses komunikasi antarpribadi, teori tersebut memiliki beberapa tujuan, diantaranya yaitu (Tandya, 2019):
1. Bertujuan untuk mendapatkan pemahaman dan penjelasan akan dunia. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil pemahaman tersebut kemudian akan dijadikan sebagai pengetahuan untuk memahami lingkungan serta memprediksi kejadian yang mungkin akan datang.
2. Bertujuan untuk mengetahui penjelasan atas tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu itu sendiri. Dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal juga berfungsi untuk mengendalikan tindakan-tindakan orang lain yang memiliki relasi dengan individu tersebut.
Berdasarkan uraian penjelasan di bagian sebelumnya, Teori Atribusi dapat dijabarkan dalam empat fungsi komunikasi sebagai berikut (Irma, 2020):
- Fungsi menerangkan
Dalam menjelaskan landasannya, Teori Atribusi memiliki beberapa variabel untuk memberikan suatu pemahaman atas fenomena yang terjadi. Dengan demikian, Teori Atribusi dapat digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab dari perubahan seseorang terhadap stimulus.