Mohon tunggu...
Rifdatul Munaya
Rifdatul Munaya Mohon Tunggu... Guru - Nada

when you feel better than the other, you must correct it your self because there's not perfect person in this world

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Teori Atribusi Komunikasi Antarpribadi: Fenomena Kampanye Mentoring Poligami Berbayar

17 Januari 2023   10:18 Diperbarui: 17 Januari 2023   10:36 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Poligami menjadi sebuah topik yang selalu diperdebatkan hingga saat ini. Poligami sendiri merupakan sistem perkawinan dimana pihak laki-laki memiliki beberapa pasangan dalam waktu bersamaan. Dahulu, praktik poligami dilakukan secara privat karena di Indonesia sendiri cukup banyak yang tidak setuju dengan praktik poligami tersebut. Namun, dewasa ini, justru makin banyak pihak yang mulai berani menampilkan praktik poligami secara terang-terangan di publik. Salah satunya adalah Kyai Hafidin yang membuka kelas mentoring poligami.

Saat ini tak jarang para mentor poligami yang membuka kelas hingga memasang iklan di media sosial. Hal itu dilakukan untuk mencapai target konsumen lebih luas dan banyak. Berdasarkan liputan yang dilakukan oleh reporter Tim Narasi, sekali pertemuan mentoring tersebut setiap partisipan harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 3.000.000,00 -- Rp. 4.500.000,00. Dengan tarif tersebut maka tak heran jika Kyai Hafidin menjadikan profesi sebagai mentoring poligami sebagai pekerjaan yang mendatangkan banyak keuntungan.

Untuk menganalisis lebih dalam lagi mengenai fenomena kampanye mentoring poligami berbayar di Indonesia maka perlu dilihat dari berbagai perspektif. Salah satunya dengan menggunakan Teori Atribusi. Dengan melihat sebuah fenomena dari teori tersebut dapat menunjukkan implikasi dari empat fungsi komunikasi sebagai berikut:

- Fungsi menerangkan

Pada fungsi ini menjadi sebuah landasan penyampaian atas sebuah fenomena yang terjadi. Dalam kasus mentoring berbayar Kyai Hafidin melalui Teori Atribusi dapat memberikan faktor-faktor yang mempengaruhi adanya poligami dapat terjadi. Kyai Hafidin merasa dirinya pantas untuk menjadi seorang mentor setelah berhasil membangun rumah tangga bersama empat orang istri. Faktor lain yang membuat Kyai Hafidin percaya diri untuk sampai membuka kelas mentoring poligami adalah Beliau merasa berhasil mematahkan anggapan bahwa untuk berpoligami harus memiliki penghasilan banyak. Baginya masalah finansial bukan menjadi penghalang bagi suami yang ingin berpoligami selama masih bisa menjalin hubungan harmonis dengan para istrinya. Berbagai faktor tersebut yang mempengaruhi Kyai Hafidin untuk berpoligami dan membuka praktik kelas mentoring poligami berbayar.

- Fungsi memprediksi

Melalui proses komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh reporter Tim Narasi kepada Kyai Hafidin mengenai praktik mentoring poligami berbayar menghasilkan banyak informasi. Dari beberapa pola yang didapatkan dari hasil komunikasi tersebut kemudian akan membingkai perilaku tertentu dan menjelaskan prediksinya. Dalam kasus ini, dengan semakin merebaknya fenomena mentoring poligami berbayar di media sosial dan video viral liputan Tim Narasi bersama Kyai Hafidin tidak menutup kemungkinan akan adanya kasus serupa. Para pelaku poligami mungkin saja beberapa waktu kedepan akan lebih berani dan secara terang-terangan melakukan praktik poligami.

- Fungsi menjelaskan

Teori Atribusi selain mampu menerangkan dan memprediksi sebuah fenomena juga mampu menjelaskan penyebab hal itu terjadi. Dalam liputan yang dilakukan oleh Tim Narasi juga sebagai bentuk atribusi dari fenomena mentoring poligami berbayar ini. Tim Narasi mencoba untuk memahami motivasi atau alasan Kyai Hafidin membuka kelas mentoring poligami. Setelah melakukan wawancara mendalam. Ternyata Kyai Hafidin membuka kelas mentoring poligami berbayar disebabkan oleh banyaknya permintaan dari partisipan yang ingin melakukan poligami. Hal itu juga dijelaskan lebih lanjut bahwa banyak dari partisipan Kyai Hafidin yang memiliki libido tinggi namun takut untuk berzina sehingga poligami dianggap menjadi solusinya. Selain itu, alasan lainnya adalah penghasilan dan keuntungan yang menjanjikan dari profesi sebagai mentoring poligami membuat Kyai Hafidin menekuni profesinya tersebut. Bahkan dengan penghasilannya dari membuka mentoring poligami itu mampu menghidupi keseharian istri-istri dan anak-anaknya.

- Fungsi strategis

Dengan adanya ketiga fungsi di atas yaitu menerangkan, memprediksi, dan menjelaskan mampu menjadi kelompok strategis untuk menganalisis fenomena ini. Analisis fenomena mentoring poligami berbayar dianalisis dari perspektif Teori Atribusi akan selalu mengedepankan fakta dan pandangan yang dilakukan secara sistematis. Mulai dari faktor-faktor kondisi dari Kyai Hafidin, motivasinya membuka kelas mentoring poligami berbayar, hingga prediksi ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun