Mohon tunggu...
Rifdatul Munaya
Rifdatul Munaya Mohon Tunggu... Guru - Nada

when you feel better than the other, you must correct it your self because there's not perfect person in this world

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Teori Atribusi Komunikasi Antarpribadi: Fenomena Kampanye Mentoring Poligami Berbayar

17 Januari 2023   10:18 Diperbarui: 17 Januari 2023   10:36 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedang ramai dibicarakan di media sosial mengenai kampanye mentoring poligami berbayar. Terlebih lagi ketika sebuah tayangan video di chanel Youtube Narasi Newsroom viral. Video yang diunggah pada 16 November 2021 tersebut menunjukkan serangkaian proses liputan atau wawancara terhadap salah satu mentor pembimbing poligami.

Salah satu reporter yang merupakan perwakilan dari Tim Buka Mata Narasi dalam video tersebut melakukan liputan langsung.  Mereka mengunjungi salah satu tempat praktik mentoring poligami berbayar sekaligus melakukan wawancara kepada narasumber terkait. Hal tersebut dilakukan untuk menggali informasi seputar mentoring poligami yang tengah marak di media sosial dan mengetahui motivasi atau atribusinya.

Narasumber yang diliput oleh Tim Narasi merupakan salah satu mentor yang mengklaim dirinya sebagai pembimbing poligami. Hafidin merupakan mentor poligami yang menganggap dirinya sukses melakukan poligami dengan memiliki empat istri dan dua puluh lima anak. Lebih lanjut, reporter dari Tim Narasi pun segera melakukan depth interview guna mencari tahu lebih dalam mengenai praktik serta lika-liku kehidupan Kyai Hafidin sebagai mentor poligami.

Untuk mengetahui informasi mengenai adanya mentoring poligami ini diperlukan sebuah bentuk komunikasi yang efektif. Oleh sebab itu, Tim Buka Mata Narasi melakukan salah satu bentuk proses komunikasi antarpribadi yaitu wawancara. Wawancara sendiri merupakan sebuah proses komunikasi antarpribadi yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dan terdapat beberapa prinsip. Dalam wawancara terdapat prinsip timbal balik, dinamis, dan bersifat interaksional. Tak hanya itu, dalam prosesnya juga sangat dipengaruhi oleh persepsi individu terkait yang dalam konteks ini yaitu reporter Tim Narasi dengan Kyai Hafidin.

Dalam proses wawancara antara reporter Tim Narasi dengan Kyai Hafidin kemudian dapat disebut sebagai salah satu bentuk komunikasi antarpribadi. Dengan bentuk khusus komunikasi antar dua orang serta terdapat serangkaian tanya-jawab antara reporter Tim Narasi dengan Kyai Hafidin. Komunikasi antarpribadi dalam bentuk wawancara tersebut dilakukan oleh reporter Tim Narasi dengan memiliki tujuan tertentu.

Wawancara yang berlangsung antara reporter Tim Narasi dengan Kyai Hafidin dalam tayangan video merupakan jenis wawancara informasi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan informasi lebih banyak lagi seputar mentoring poligami yang dipraktikan oleh Kyai Hafidin.

Proses komunikasi antarpribadi khususnya pada wawancara tidak jarang yang mengalami kegagalan. Namun, pada proses komunikasi antarpribadi antara reporter Tim Narasi dan Kyai Hafidin terlihat lebih efektif. Hal tersebut disebabkan adanya sikap keterbukaan baik dari pihak penanya maupun narasumber itu sendiri yaitu Kyai Hafidin. Dalam tayangan video tersebut, Kyai Hafidin tidak terlihat keberatan atau bahkan menutupi sesuatu hal ketika menjawab pertanyaan dari reporter Tim Narasi.

Selain adanya sikap keterbukaan, proses wawancara ini juga cukup membawa banyak informasi. Hal ini terjadi dengan adanya perilaku empati dan toleransi yang tinggi dari reporter sehingga komunikasi antarpribadi berlangsung dengan lancar dan tidak ada konflik yang berarti. Tak lupa adanya manajemen interaksi dengan memastikan kedua pihak baik reporter Tim Narasi maupun Kyai Hafidin sama-sama merasa puas, komplimentasri, dan kooperatif. Keefektifan komunikasi antarpribadi dalam wawancara tersebut juga ditunjukkan dari daya ekspresi reporter Tim Narasi ketika berkomunikasi kepada Kyai Hafidin.

Dengan demikian, proses komunikasi antarpribadi antara reporter Tim Narasi dengan Kyai Hafidin dalam wawancara mendalam berlangsung cukup efektif. Hal tersebut dilihat dari adanya antusiasme dari masyarakat setelah menonton video berdurasi dua puluh dua menit tersebut. Selain itu, keefektifan komunikasi antarpribadi tersebut menjadi berhasil ditandai dengan hasil informasi yang didapatkan mampu memberikan perspektif baru bagi banyak orang.

Analisis Fenomena Kampanye Mentoring Poligami Berbayar Perspektif Teori Atribusi

Dalam tayangan video berjudul "Menguak Sisi Lain Mentoring Poligami Berbayar" oleh Narasi Newsroom berhasil memberikan informasi kepada audiens. Dengan jumlah total penayangan sebesar 2 juta lebih kali. Liputan video tersebut menunjukkan kehidupan dari seorang mentor poligami yaitu Kyai Hafidin yang memiliki empat orang istri dengan jumlah anak dua puluh lima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun