Mohon tunggu...
Rifda Izza Nubaila
Rifda Izza Nubaila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sukses Dunia Akhirat.

"Lakukan sesuatu yang membuat dirimu di masa depan berterima kasih pada dirimu yang sekarang" #KEEP SPIRIT FOR SUCCES ☺Rifda Izza Nubaila😊

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Keluarga dan Sekolah dalam Pembentukan Karakter serta Kepribadian Anak

1 Desember 2021   06:15 Diperbarui: 1 Desember 2021   06:57 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A.Madrasah Sebagai Lembaga Sosialisasi dan Pembentukan Karakter

 1.Pengertian Sosialisasi 

Sosialisasi adalah proses interaksi dimana individu yang sedang tumbuh dalam mempelajari kebiasaan,nilai,sikap,menghayati kebudayaan masyarat dilingkungannya, sehingga individu tersebut bisa lebih berkembang lagi, missal yang dulunya masih malu-malu tapi dengan adanya sosialisasi ini anak tersebut akan menjadi terbiasa untuk bisa berinteraksi dan tidak malu-malu lagi, tujuannya agar anak tersebut tumbuh dan berkembang baik dan menjadi mandiri dalam kehidupannya melalui latihan mawas diri yang tepat .

Sosialisasi untuk anak itu sangat diharapkan sebagai bekal kedepannya nanti. Agar anak tersebut bisa berinteraksi dan beradaptasi dengan masyarakat. Di sekolah juga diharapkan anak tersebut bisa menyesuaikan diri serta aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Dalam melakukan sosialisasi, kita dapat membentuk sebuah kepribadian yang baik. Karena dilingkungan masyarakat merupakan salah satu tempat untuk melakukan sosialisasi yang tepat. jika lingkungannya baik secara otomatis berpengruh terhadap pembentukan kepribadian yang baik pula. Seperti yang kita ketahui bahwa kepribadian manusia adalah keseluruhan cara dimana seseorang individu dapat berinteraksi dengan individu yang lain.

Beberapa manfaat yang bisa kita ambil dari sosialisasi adalah Seseorang bisa menjadi anggota masyarakat yang baik, serta seseorang dapat menyesuaikan dirinya sesuai dengan harapan tradisi masyarakat, seseorang akan lebih mengenal jati dirinya sendiri dalam lingkungan sosial nya dan seseorang akan menyadari kelebihanserta kekurangan dirinya terhadap masyarakat disekelilingnya.

Pentingnya sosialisasi dalam kehidupan semua orang didunia ini tidak akan bisa tanpa adanya orang lain berkomunikasi dan interaksi. Dan sosialisasi ini juga bisa digunakan sebagai sarana belajar bagaimana cara menyesuaikan diri dan menyesuaikan orang lain.

2. Proses Sosialisasi 

Proses sosialisasi ini diperoleh dari suatu kemampuan berperilaku yang benar sesuai dengan ajaran sosial. Dan sosialisasi ini membutuhkan beberapa proses,yaitu :

a) Menerapkan nilai social yang dapat diterima setiap kelompok mempunyai tradisi dan kebiasaan yang telah ditentukan oleh para anggotanya/masyarakat.Perkembangan sikap sosial dalam bermasyarakat atau bergaul secara baik diperlukan adanya intropeksi diri terhadap orang lain. Dan berusaha menggunakan kontak social dengan mereka.

b) Belajar berperilaku yang bisa diterima secara social setiap kelompok social mempunyai standar bagi anggotanya untuk dapat diterima,dan harus mampu untuk menepatkan perilaku dengan patokan yang dapat diterima.

3. Tahap-tahap Sosialisasi 

Tahapan dalam sosialissi menurut George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a) Tahap Persiapan [preparatory Stage]

Tahap ini dialami sejak manusia diahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. tahap ini juga anak-anak muai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.

b) Tahap Siap Bertindak [Game Stage]

Tahap ini menjelaskan bahwa seorang anak yang meniru peran orang tuanya sudah mulai mengerti sedikit demi sedikit maksud, makna, serta tujuannya melakukan hal tersebut, Serta, ia sudah mulai mengurangi sedikit demi sedikit peran tersebut. Kemudian, seorang anak tersebut mulai bertindak pelan-pelan untuk siap menggantikan peran yang dijalankan oleh orang tuanya, dan dimainkan dengan penuh kesadaran.

c) Tahap Meniru [Play Stage]

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran -- peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang diri sendiri dan siapa nama orang tuanya,kakaknya dan sebagainya.

Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri,bagi seorang anak,orang-orang ini disebut orang-orang yang sangat beartii[Significantother].

d) Tahap Penerimaan Norma Kolektif[Generalized Stage]

Tahap ini seseorang dapat dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, dia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas lainnya. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

Tujuan Sosialiasasi

Tujuan Sosialisasi Tujuan sosialisasi pada prinsipnya adalah untuk membentuk kepribadian sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma umum yang berlaku dalam masyarakat. Semoga masyarakat tetap utuh. Integritas masyarakat dapat terjadi ketika warga memperlakukan satu sama lain dengan baik. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dan kemampuan membaca, menulis dan bercerita. Membantu seseorang mengontrol fungsi organik melalui latihan introspektif yang tepat. Karena proses berlangsung selama kita hidup, maka proses belajar dalam bentuk apapun bisa disebut sosialisasi bilamana kita menjadi subjek dan subjek sosialisasi dalam interaksi kita dengan orang lain.

Dalam sosiologi, sosialisasi disamakan dengan proses belajar anak untuk menjadi anggota masyarakat. Oleh karena itu.

Sosialisasi merupakan proses sosial yang bertujuan untuk membentuk kepribadian.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi

Seberapa baik mereka bekerja dengan orang lain, mengingat sikap anak-anak mereka terhadap orang lain dan pengalaman sosial mereka? Kemampuan seorang anak untuk beradaptasi dengan tuntutan sosial dan menjadi manusia sosial tergantung pada empat faktor. Artinya, kesempatan yang lengkap untuk bersosialisasi atau belajar sosialisasi, penting dalam panduan ini untuk belajar sosialisasi hanya jika anak dimotivasi oleh metode belajar yang efektif. Kemampuan berkomunikasi secara sosial merupakan bantuan penting dalam sosialisasi.

Pendidikan berarti kepribadian dan tata krama, tidak hanya untuk mencerdaskan anak bangsa, tetapi juga menjadikan kehadirannya sebagai anggota masyarakat yang wajar baik bagi dirinya maupun masyarakat.4

Kepribadian yang kurang berkembang menyebabkan maraknya perilaku menyimpang di kalangan siswa. Meningkatnya kriminalitas siswa SMA menunjukkan adanya dekadensi moral pada siswa SMA, yang menjadi tantangan besar bagi masyarakat, guru dan orang tua yang perlu lebih berhati-hati dan meningkatkan pendidikan pribadi siswanya. Siswa di sekolah, keluarga dan pendidikan karakter yang dikembangkan masyarakat.

Pembentukan nilai kepribadian pada usia muda sangat penting untuk menghindari dampak negatif yang dapat merusak kepribadian remaja sebagai generasi bangsa. Pengembangan nilai karakter melalui kode etik.

B.Madrasah Sebagai Screening Moral 

Moral berasal dari bahasa latin ''mores'' dan kata jamak dari "Mos'' yang artinya adat kebiasaan. Moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia mana yang baik dan wajar. Jadi sesuai dengan tindakantindakan yang berkaitan umum diterima meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. Moral merupakan istilah manusia untuk menyebut kemanusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki niai positif.

Moral dapat dikaitkan pula dengan Etika manusia dimana moralitas lebih kepada suatu perbuatan yang telah diterima oleh masyarakat umum. Moral sangat berkaitan dengan budaya dan tradisi masyarakat, dimana moral sendiri bisa berasal dari sebuah saran serta. kumpulan peraturan lisan. Dapat disimpulkan moral merupakan suatu bentuk ukuran bagi seseorang menilai perilaku manusia.

Di negara Anda bisa melihat moral baik dan buruk dari pemuda itu. Jika akhlak pemuda baik, maka keadaan negara juga baik. Di sisi lain, ketika kondisi moral anak muda rusak, begitu juga dengan negara. Pemudalah yang terus berjuang selama 15 generasi terakhir. Kepercayaan diri yang besar ada di pundak mereka [Sinulingga,2016]. Semakin pendidikan moral diabaikan akan membuat meningkat nya perbuatan-perbuatan tercela yang tidak sesuai norma dan hokum yang ada, didunia industry juga dituntut untuk mempunyai suatu moral yang baik, suatu kepribadian yang dapat menunjang kinerja pegawai dapat berasal dari budaya kerja yang baik atau bahkan system rekrutmen yang benar baik, maka baiklah kondisi bangsa tersebut. Moral sangat penting diajarkan pada pendidikan, apalagi sejak adanya pendidikan sekolah dasar untuk menanamkan sikap dan perilakunya sejak dini. Moralitas diajarkan kepada siswa agar mereka dapat berperilaku baik dan sopan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai etika ini dapat dikomunikasikan melalui contoh sederhana di sekolah dasar. Misalnya, ajari siswa untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, bertemu orang dengan senyuman, dan menghormati orang tua.

Dengan begitu, peserta didik dapat melakukan dan mengikuti perbuatan baik yang sudah dicontohkan oleh seorang guru disekolah. Guru sekolah berperan sebagai perantara untuk mengajarkan nilai-nilai etika yang baik agar siswa dapat mengembangkan tujuan pendidikan yang beretika. Adi, sering disebut sebagai "Zammodern / Nowmas", dan sekarang banyak berperilaku karena pembangunan kecerdasan seringkali tidak sesuai dengan kecerdasan spiritual. Misalnya, bullying masih terjadi di sekolah dasar, dan banyak siswa yang diejek atau melakukan kekerasan oleh temannya. Dan yang terpenting, nilai-nilai moral harus selaras dengan nilai-nilai spiritual.

Dengan menanamkan nilai moral sejak dini, berarti kita dapat membantu mengurangi tindakan penyimpangan ini. Karena tanpa mengertinya agama, kelak seseorang itu bisa saja terjerumus dalam perbuatan buruk.

Sekolah berperan sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan insan-insan berintegritas tinggi dan bermoral yang menarik perhatian masyarakat dari kalangan atas, menengah dan bawah. Perubahan dizaman yang semakin pesat ini sudah banyak mengubah pola dalam masyarakat. Dalam pendidikan, guru bukan hanya sebagai pemberi ilmupemhetahuan kepada siswa, melainkan juga sebagai pemberi nilai, maksdnya guru harus mampu menjelaskan materi pembelajaran sekaligus menghubungkan materi tersebut dengan nilai-nilai kehidupan.

Guru juga harus dapat menyaring moral siswa. Artinya seorang harus mampu melihat perkembangan moral siswa, apakah lebih baik atukah malah lebih buruk dari sebelumnya. Jadi, seorang guru harus mempunyai sebuah catatan yang berisi tentang moral para siswa. Yang bertujuan untuk memberikan bimbingan bagi siswa yang banyak melangar aturan-aturan yang sudah ditetapakan. Dan catatan tersebut juga bisa menentukan atau menjadi tolak ukur untuk kelulusan siswa nantinya.

Ada beberapa hal yang dikembangkan melalui pendidikan yakni kepribadian dan cara menjalani kehidupan. Dalam pendidikan terdapat tiga unsur yaitu,bimbingan,pelatihan,dan pengajaran.

C.Madrasah Sebagai Pembentukan Kepribadian 

Pembentukan artinya ''Proses'' perbuatan dan cara membentuk kepribadian ini juga digunakan untuk menggambarkan karakteristik individu yang tersorot seperti pernyataan ''dia memiliki kepribadian yang agresif'' atau identitas dengan psikis yang lain seperti contoh pemalu dan pemberani.

Kata ''kepribadian'' [personality] sesungguhnya berasal dari bahasa latin yaitu: persona.Pada mulanya, kata persona itu menunjukkan padatopeng yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara pada zaman Romawi dalam memainkan perannya.

Dalam bahasa populernya ''kepribadian" juga bisa diartikan sebagai ciri-ciri atau watak seseorang individu yang konsisten yang bisa memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus.

Sebuah lembaga pendidikan yang berperan penting dalam pengembangan kepribadian siswa. Karena adanya lembaga pendidikan, maka ada pendidikan agama Islam. Pengembangan kepribadian dapat diartikan sebagai proses pembentukan sikap, perilaku, dan kebiasaan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.

Faktor pembentuk kepribadian, perbedaan kepribadian yang terjadi karena terpengaruhi oleh bebrapa actor sebagai berikut :

1. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan sikap,sifat yang khas dimiliki oleh seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Bentuk perilaku dan kebiasaan seseorang seperti ramah,sopan santun,pemberani,pemalu,baik hati,dan bertanggung jawab.

2. Pengalaman yang unik,kepribadian seseorang akan dipengaruhi oleh sejumlah pengalaman yang dilalui dalam hidup.

3. Lingkungan alam perbedaan iklim,topograi dan SDA menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam.

Upaya pengembangan kepribadian anak, perilaku dan interaksi orang tua, anak dan saudara kandungnya, merupakan perilaku yang akan menjadi bagian dari kepribadian keluarga di masa yang akan datang. Berperilaku dan memperlakukan orang tua sesuai ajaran agama dan norma moral mengarah pada pengalaman hidup dalam jiwa anak sesuai agamanya, yang kemudian tumbuh dan menjadi unsur kepribadiannya sebagai berikut:

a. Faktor lingkungan yaitu lingkungan yang ada disekitar terdiri dari teman bermain,tetangga,dan juga lingungan pendidikan.lingkungan pendidikan ini ada yang langsung memberi warna dan pengaruh yang kental dan ada juga yang sekedar menyajikan disiplin ilmu tertentu.

b. Daya serap akan semakin meningkat jika konsep disajikan dalam konteks yang akrab dengan anak.

c. Anak belajar kepribadian lebih baik jika diberikan sebuh contoh yang konkrit, ada tantangan,dapat dirasakan oleh indera dan pengalaman langsung.

Untuk membentuk kepribadian siswa, sekolah dapat melakukan beberapa diantaranya yaitu dengan memberlakukan tata tertib. Jika terjadi pelanggaran maka siswa yang bersangkutan dapat diberi sanksi atau hukuman, yang sesuai dengan apa yang dia langgar yang bertujuan agar siswa tersebut tidk mengulangi lagi kesalahannya. Selain itu, sekolah juga dapat memberikan bimbingan keagamaan kepada siswa tersebut dan sekolah juga dapat mengadakan beberapa kegiatankegiatan dengan bertujuan membentuk kepribadian siswa diantaranya ekstrakulikuler pramuka.

D.Pengaruh Keluarga-Sekolah Terhadap Individu 

Lingkungan keluarga adalah lingkungan pendidikan yang pertama,karena didalam keluarga anak itu mendapatkan bimbingan dan pendidikan dari keluarga nya dulu.Dan sebagian besar kehidupan anak ada didalam keluarga sehingga pendidikan yang banyak diterima oleh anak itu didalam keluarganya.

Faktor lingkungan keluarga yang mempengaruhi siswa belajar ''Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga'' diantaranya yaitu:

1.Suasana Rumah

2.Keadaan Ekonomi Rumah

3.Latar Belakang Kebudayaan

4.Pengertian Orang Tua

5.Cara Orang Tua Mendidik

6.Relasi Antar Anggota Keluarga

 

E.Mini Research 

Mini Research Riset/Research adalah penyelidikan, pemeriksaan, pencermatan, percobaan yang membutuhkan penelitian dengan menggunakan metode/kaidah tertentu untuk memperoleh suatu hasil bertujuan tertentu dan mengirimkan suatu pertanyaanatau sebuah isu serta menjawab sutu pertanyaan atau memecahkan suatu masalah.[1]

Kegiatan Riset/Research memiliki sebuah kegiatan yaitu pengolahan, pengumpulan, penyajian statistics dan analisis yang bisa digunakan secara sistematis dan objektif yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah.

Nabila dan teman-temannya melakukan penelitian diprodi pendidikan mpi,bahasa arab dan tadris bahasa inggris diuniversitas Islam Negeri Jember. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pemmbelajaran berbasis riset adalah pembelajaran dengan langkah-langkah:

1) Memberikan informasi pokok tentang materi yang sedang dipelajari,

2) Menunjukkan hasilhasil penelitian dosen yang berkenan/bersentuhan dengan materi yang sedang dibahas,

3) Membagi mahasiswa dalam kelompok diskusi,

4) Memberikan penugasan kepada mahasiswa dalam bentuk diskusi dalam kelompok-kelompok.

Dalam melaksanakan mini riset, ada beberapa hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu.

1. Menentukan waktu pelaksanaan mini riset.

2. Mengajukan permohonan surat pengantar kepada dosen pengampu yang ditunjukkan kepada pemimpin tempat pelaksanaan mini riset tersebut.

3. Menentukan subject matter yang akan diangkat dalam mini riset.

4. Menentukan lokasi tempat pelaksanaan mini riset.

Menentukan lokasi tempat pelaksanaan mini riset. Setelah permohonan mini riset disetujui, baik dari dosen pengampu mata kuliah ataupun ditempat lokasi akan melaksanakan mini riset, maka mahasiswa bersangkutan akan memulai mini risetnya.

1.Aplikasi dari Riset

Berdasarkan dari perspektif dari aplikasi riset yang dilakukan, terdapat 2 pembagian yaitu :

a. Riset Murni

Riset murni adalah riset yang meliputi Alat yang mengkonfigurasi pengujian, pengembangan, metode penelitian, prosedur, metode validasi, dan metode penelitian.

b. Riset Terapan

Riset terapan adalah riset yang menggunakan teknik,prosedur dan metode ini bisa untuk diaplikasikan pada pengumpulan mengenai informasi berbagai aspek suatu situasi,fenomena,isu atau permasalahan sehingga informasi yang tekumpul dapat digunakan dan dipublikasikan.

2.Objektif dari Riset

Berdasarkan dari perspektif objektif dari riset, maka riset dibedakan menjadi 4 kategori yaitu :

a. Riset Exsploratori

b. Riset Koreiasional

c. Riset Explanatory

d. Riset Deskriptif

3.Informasi yang Dicari

Untuk ruang lingkup ini dibedakan menjadi riset kualitatif dan kuantitatif klasifikasi dari kedua jenis riset tersebut tergantung pada 3 kriteria berikut ini :

a. Maksud dari studi

b. Dengan cara bagaimana variabel dapat diukur

c. Bagaimana informasi dianalisa

4. Karakteristik Riset

Karakteristik riset yang baik adalah sebagai berikut :

a. Dilaksanakan berdasarkan dari masalah, pertanyaan atau hipotesis riset yang spesifik

b. Memerlukan data dan interpretasi data untuk menyelesaikan masaah yang menjadi dasar adanya riset

c. Publikasi riset

d. Mengakui adanya asumsi-asumsi

e. Berasal dari suatu masalah atau pertanyaan

f. Membutuhkan rencana spesifik

g. Harus mempunyai tujuan yang jelas

h. Biasanya membagi masalah prinsip menjadi beberapa sub-masalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun