Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Resep Pecel Lele Cinta Wan Hamidah

22 Juli 2019   23:20 Diperbarui: 24 Juli 2019   10:19 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wan sering disematkan di depan nama orang Arab seperti Wan Abud. Maka itu muncul kata "Wan" di depan namanya. Sedang Hamidah itu berasal dari kata-kata "Hamid AHS" alias Hamid Ali Husen Shahab. Jadi biar ringkas dia dipanggil Wan Hamidah saja.

Sejak saat itu aku makin sering ke warung Wan Hamidah. Bisa bersama Mas Anhar, bisa sendirian. Sekarang saya lebih bersama Monik ke sana.

Di situ ada Monik, pastilah ada cerita tentang Wan Hamidah.

"Tahukah kau apa yang membuat pecel Wan Hamidah super enak, Hes?"

"Karena sambalnya."

"Seratus untukmu! Lebih tepat lagi dia memiliki resep rahasia. Resep pecel lele cinta."

"Apa? Kau jatuh cinta kepadanya?" Saya terpingkal-pingkal sambil memegangi perut. Monika habis-habisan memukuli pundak saya.

"Dengar dulu cerita saya. Wan Hamidah mengadon sambal dengan penuh cinta agar pelanggan betah menikmati pecel. Tujuan Wan Hamidah semata-mata ingin membangkitkan selera pelanggan. Bila kemudian menghasilkan uang berlimpah oleh perbuatan itu, tentulah  hanya bonus."

***

Sekarang saya sering makan pecel lele gratis. Ssst! Wan Hamidah dan Monik telah menikah beberapa minggu lalu. Bila kau tak sengaja singgah  ke warung ini, kau akan menemukan plang besar di atas pintu masuk; One & Macho alias Wan Hamidah dan Monika Coorporation. 

Tergiur mengicip pecel lele One & Macho.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun