Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gerobak Bakso

30 April 2019   09:37 Diperbarui: 30 April 2019   09:41 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Kukucek mata. Kulihat orang itu adalah Rahib. Matanya melotot. Wajahnya pasi. Katanya, "Kau lupa menutup pintu bedeng ini ya? Atau adakah maling yang masuk ke mari? Kau merasa kehilangan apa-apa tidak?" Dia memberondongku. Kulihat pintu terkuak lebar.

Aku baru seratus persen terbangun saat menyadari kotak simpanan dan dompet pinggangku telah kosong melompong. Hasial pencarianku selama empat bulan telah raib. Pasti maling telah menggondolnya. Aku teringat hanya merapatkan  tanpa mengunci pintu bedeng tadi malam. Ya, Allah, lututku lemas. Hilang sudah harapanku pulang kampung  dan memenuhi keinginan anak-istriku.

"Ada barangmu yang hilangkah?" tanya Rahib.

Aku diam.

"Kau sudah shalat shubuh?"

Aku membisu.

-Sekian-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun