Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekar

11 April 2019   13:09 Diperbarui: 11 April 2019   15:26 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: deviantart.com

Ternyata apa yang ditakutkan Sekar tak terbukti. Ayah Wiryo seorang yang ramah dan senang bercanda. Meskipun awalnya lelaki itu tersentak saat melihat Sekar untuk pertama kalinya.

"Wah, ayah terkejut kau berhasil memperoleh berlian di kampung ini." Lelaki itu tertawa bangga. Wiryo tersenyum senang.

Tapi sungguh kegembiraan kedua lelaki itu tak menular kepada Sekar, Sekar tiba-tiba merasa ada yang tak nyaman di hatinya. Dia kemudian lebih banyak membisu dan sesekali tersenyum dengan sangat terpaksa.  

Kenapa Sekar harus berpacaran dengan Wiryo, anak seorang pengusaha itu? Anak Subandrio Munardi Rahmad? 

Sekar merasa jijik. Dulu, ketika mendengar pertama kalinya Wiryo mengucapkan nama depan ayahnya, Sekar sempat tak nyaman. Tapi pelan-pelan dia lupa karena belitan asmara. Sekarang, setelah melihat langsung wajah lelaki itu, bencinya tumbuh selangit. 

Mak Birah tetap menyimpan foto Subandrio baik-baik di lemari, di bawah lipatan bajunya.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun