Ternyata apa yang ditakutkan Sekar tak terbukti. Ayah Wiryo seorang yang ramah dan senang bercanda. Meskipun awalnya lelaki itu tersentak saat melihat Sekar untuk pertama kalinya.
"Wah, ayah terkejut kau berhasil memperoleh berlian di kampung ini." Lelaki itu tertawa bangga. Wiryo tersenyum senang.
Tapi sungguh kegembiraan kedua lelaki itu tak menular kepada Sekar, Sekar tiba-tiba merasa ada yang tak nyaman di hatinya. Dia kemudian lebih banyak membisu dan sesekali tersenyum dengan sangat terpaksa. Â
Kenapa Sekar harus berpacaran dengan Wiryo, anak seorang pengusaha itu? Anak Subandrio Munardi Rahmad?Â
Sekar merasa jijik. Dulu, ketika mendengar pertama kalinya Wiryo mengucapkan nama depan ayahnya, Sekar sempat tak nyaman. Tapi pelan-pelan dia lupa karena belitan asmara. Sekarang, setelah melihat langsung wajah lelaki itu, bencinya tumbuh selangit.Â
Mak Birah tetap menyimpan foto Subandrio baik-baik di lemari, di bawah lipatan bajunya.
---sekian---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H