Lelaki : Saya takut nanti menjadi terdakwa. Lidah saya terpotong, memang sengaja dipotong. Sekarang ini suara kritikan dan teriakan rakyat selalu tak didengar elite pemerintahan. Mereka terlalu arogan menjalankan peraturan, sehingga rakyat hanya dijadikan boneka pesakitan. Jadi, untuk apa lidah ini? Lebih baik dipotong dan tak usah berbicara. Senjata yang baik, adalah dengan menulis kritikan pedas di koran maupun majalah. Selain  bisa didokumentasikan, juga tak merusak lingkungan. Lagipula, tulisan-tulisan kami mendapat honor. Lelaki itu mesem-mesem.
Polisi   : Kami ingin tahu kenapa dia mati?"
Lelaki : Maaf, Pak. Karena dia ingin lidahnya dipotong seperti saya, maka saya potong saja. Tapi hari itu dia pendarahan hebat. Dia tak mengatakan mengidap penyakit komplikasi; diabetes, darah tinggi dan jantung. Akhirnya, dia mati.
Polisi : Kenapa dia ditemukan telanjang? Kenapa dibuang di jalanan?
Lelaki : Maaf, Pak. Sebelum memotong lidahnya, kami sempat "anu", berpacaran. Bapak mengerti bukan maksud saya? Lelaki itu mesem-mesem lagi. Mengenai dia kubuang di jalanan, hanya ingin menghilangkan jejak. Biar saya tak ditangkap.
Polisi : Kenapa sekarang kamu mengakui perbuatanmu? Kamu tak takut dipenjara atau dihukum mati?
Lelaki : Takut juga, Pak. Tapi daripada isu kematian teman saya itu dimanfaatin elite pemerintahan untuk mengalihkan perhatian masyarakat terhadap kasus-kasus  korupsi yang harus dituntaskan, lebih baik saya mengaku saja. Masalah kematian teman saya akan reda diberitakan di media massa. Saya berharap demikian, Pak.
Setelah diinterogasi, dapat  ditebak, tak lama lagi lelaki itu akan dijebloskan ke penjara. Entah yang diceritakannya benar atau tidak, bukan persoalan. Semua yang terjadi di negara ini hanya sipongang cerita-cerita yang mewajibkan kita harus menerka-nerka setiap saat. Sebab tak ada yang transparan di sini.Â
Yang beruntung sekarang Tuan Ramona. Dia telah kembali dari negara tetangga setelah menghabiskan uang negara ratusan juta Rupiah. Dia tak dijadikan tersangka, sebab pelaku yang menyebabkan si lelaki mati, telah ditemukan. Tapi, harap hati-hati, setelah berita kematian si lelaki tak lagi menghebohkan, Tuan Ramona dan elite pemerintahan yang senang korupsi, bisa digrebek pihak KPK. Hati-hati saja!
---sekian---
Ref. Foto : pixabay