Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Antu Banyu 1

1 Februari 2019   10:58 Diperbarui: 2 Februari 2019   13:17 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, tunggu dulu! Tubuhku tiba-tiba menegang. Aku melihat seseorang yang kukenal di keramaian pasar. Itu Emak. Aku melihat dia bersama seorang lelaki. Lelaki itukah antu banyu yang menculik Emak?

"Au...au...iu..." Aku mencoba berbicara dengan Ayah. Kutarik-tarik tangannya.

"Ayo, cepat! Hampir hujan." Ayah menarikku ke dalam bis kota.

Masih kulihat antu banyu itu tertawa lebar sambil menggandeng Emak ke dalam toko emas.

---sekian---

Catatan  :

1.Hantu Air (sejenis hantu sungai yang kabarnya ada di Sungai Musi, dan beberapa sungai di Sumatera Selatan dengan sedikit perubahan penyebutan).

2.Perahu

3.Nama suatu daerah di Sumatera Selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun