Om memanggil Pak Kusnen. "Ada apa ribut-ribut, Pak?" tanya Om setelah lelaki yang telah mengabdi di rumah ini hampir lima tahun, tiba di ujung teras.
"Itu, Pak. Anak-anak  nekad mau mengamen di sini."
"Mengamen?" Raut wajah Tante Imah kelihatan tak senang.
"Biarlah! Suruh mereka masuk." Om cepat menyela ketaksetujuan Tante Imah. Sepertinya Kak Lifah dan Bang Ramona seide dengan Om.
Aku masih tenggelam dalam buku cerita yang tadi pagi kupinjam di perpustakaan sekolah. Ketika para pengamen itu tiba di ujung terus dengan ucapan basa-basi sebelum bernyanyi, barulah aku mengalihkan pandangan dari buku itu.
Tiba-tiba ada yang berdesir hebat di dadaku. Aku tegak, dan bergegas mendekati para pengamen yang dua orang di antaranya terperangah melihatku. Keluarga Om juga terheran-heran melihatku.
"Prasetyo, Bang Lokot!" Aku menyalami kedua orang itu.
"Udin!!!"
---sekian---
Ref. Foto : pixab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H