Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Ibu, Ubi dan Bui

17 Januari 2019   10:10 Diperbarui: 17 Januari 2019   16:07 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: venturebeat.com

"Mungkin jalan satu-satunya, Ibu membatalkan rencana membagi hasil panen ubi kepada anak-anak panti asuhan itu. Toh tak ada kesempatan Ibu untuk memanennya.."

Matanya menyala merah lagi. "Tapi aku sudah berjanji. Berjanji mesti ditepati."

Aku terdiam. Aku tak memiliki kekuasan demi menangguhkan pengusiran Ibu dari rumah yang sudah berbilang tahun dirawat dan dijaganya. Ah, dimanakah keadilan itu berada? Apakah keadilan itu diperuntukkan hanya untuk orang-orang berpunya? Makluk-makhluk berkerah putih?

* * *

Ibu sekarang tak ada. Rumahnya menggunduk batu. Sunyi. Kebun ubi pun tak bersisa. Tumbuh sekarang di situ, pondasi rumah atau entah ruko. Kabar terakhir yang kudengar, pondasi itu akan dibuat memanjang ke depan, sampai halaman rumah. Akan hal rumah, bernasib sama seperti Ibu dan Ubi. Hilang.

Tiga minggu lalu, Ibu melawan petugas berseragam yang berusaha mengusirnya dari rumah itu dengan senapan angin mendiang suaminya. Tak disangka, senapan angin meletus. Seorang petugas berseragam, menjadi sasaran peluru. Matanya sebelah kanan diterabas. Buta.  Sekararang Ibu ada di bui. Entah sampai kapan.

---sekian---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun