Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Pernah Menangis Ketika Kenangan Meninggalkanmu

1 Mei 2017   19:54 Diperbarui: 1 Mei 2017   21:26 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku ingat, rumah Bu Salamah itu dulunya adalah kolam Haji Senen. Luasnya sekian ratus meter persegi. Sekarang di atasnya ada rumah Bu Salamah. Di belakang rumah Bu Salamah ada rumah lain. Di belakangnya lagi, di belakangnya lagi. Sungguh ramai dan padat perumahan di tempat ini. Banyak perubahan, meski belum tentu ke arah lebih baik.

Seorang perempuan berusia sekitar dua puluhan tahun menyambutku setelah bel di samping pintu kupencet lima kali. Dia tak menyuruhku masuk. Tubuhnya menggalang pintu, seolah aku maling yang haram menginjak ruang dalam rumah.

“Bu Salamah ada?” Aku ragu-ragu bertanya.

“Ibu lagi ke kota. Ada apa, Pak?”

“Saya mau menanyakan rumah yang di ujung itu. Kata ibu yang tinggal di situ, rumah itu milik Bu Salamah.”

“Memang benar, Pak!”

“Kalau boleh tahu, pemiliknya yang lama, bernama Bapak Hanafiah, tinggal di mana sekarang?”

“Aku tak tahu, Pak. Kami membeli rumah itu dari Pak Suntar lima tahun lalu. Kami pindah ke rumah ini, setahun kemudian, ketika ibu mempunyai uang berlebih dan membangun rumah ini.”

“Pak Suntar, siapa itu? Darimana asalnya?” kejarku.

Perempuan itu menggeleng. Seorang lelaki mengeluarkan kepalanya dari balik pintu. Perempuan itu bergegas masuk.

“Cari siapa, Pak?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun