"Saya di sini!" Jawab Cahyadi yang tiba tiba sudah ada di depan pintu.
"Kalian siapa? Apa-apaan ini? Berani kalian ya. Saya penasehat Presiden."
"Kami ditugaskan menjemput anda."
"Enak saja. Ini pelanggaran. Lanc..."
Bukkk!!! Salah satu di antara kawanan bersenjata itu menusuk perut Cahyadi dengan popor senjata. Dua kawannya maju dan segera mengapitnya. Masing-masing memegang lengan Cahyadi dan menaikkannya ke truk.
Ketika truk yang membawa Cahyadi berbelok di ujung jalan, listrik menyala. Tv besar di ruang tengah rumah Cahyadi perlahan menyala. Sebuah siaran sedang berlangsung. Lamat-lamat terdengar :
'Karena situasi politik yang tidak kondusif. Serta adanya indikasi mengarah kepada perpecahan. Maka, Â mulai terhitung hari ini, pukul 22.00, Angkatan Bersenjata Negara mengambil alih pemerintahan. Konstitusi dibekukan. Presiden dan seluruh pejabat negara untuk sementara ditahan. Parlemen dan parpol dibubarkan. Pengadilan dan Kepolisian dinonaktifkan. Hak-hak sipil disuspensi. Hingga diadakan pemilihan kembali, posisi Pelaksana Tugas Presiden akan dijabat oleh saya sendiri, Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Zulfi Zeta'
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI