"Kok sikapmu dari tadi pagi agak aneh ya Fal" Ujar Bily.
"Eh Bily kan mau pergi ke ladang. Bagaimana kalau kita ikut Mat" Ucap Faldi mengalihkan pembicaraan dan tidak menanggapi temannya.
"Itu yang mau kami tanyakan tadi, haduuh kawanku yang satu ini" kesal Amat "Tapi jawabanmu malah nyeleneh" Sambungnya.
"Oke, maaf kalau aku tadi kurang fokus. Hehe" Faldi tertawa kecil.
"Kalau kalian mau ikut aku sarankan kalian berdua menyusul saja soalnya aku harus buru-buru mengantar makan siang".
"Aku sih tidak setuju, lagiankan kebersamaan itu sangat indah" Tanggap Amat.
"Yasudah, nanti kita kerumahku dulu, baru kerumah Faldi habis itu kerumahmu Mat. Kalian berdua ambil makan siang masing-masing. Kita makannya di ladang saja" Bily menjelaskan "Cocok gak" sambungnya"
"Okey"
"Siip"
Setelah mengambil makan siang di rumah masing-masing mereka bertiga pun bergegas menuju keladang menaiki sepeda masing-masing.
Jika merasa ceritanya nanggung itu karena ulah si penulis yang hanya sekali dalam seminggu mengirimkan sambungannya atau klik di link https://www.kompasiana.com/rifai24594/5f855a1d3d68d5269631b532/surat-yang-terakhir-kabar-gembira