a. Biaya tetap meliputi biaya penyusutan, bunga modal, pajak dan asuransi.
b. Biaya tetap digunakan untuk biaya bahan baku dan bahan penolong, biaya bahan bakar, listrik, biaya perbaikan dan pemeliharaan, serta upah karyawan.
c. Harga pokok adalah semua biaya untuk pembuatan produk (biaya produksi), dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Harga jual merupakan harga pokok ditambah keuntungan 20 % dari harga pokok dan pajak penjualan.
d. Waktu pengembalian modal adalah investasi yang tertanam dibagi dengan keuntungan bersih tahunan dan penyusutan. Waktu pengembalian modal, digunakan untuk mengetahui berapa lama modal awal tertanam dalam proyek.
e. Analisis titik pulang pokok (BEP) digunakan untuk mengetahui jumlah minimum penjualan produk dengan tujuan perusahaan tidak mengalami kerugian dan juga tidak mendapatkan keuntungan.
f. Arus kas bersih, merupakan analisis antara total penerimaan dan total pengeluaran selama umur proyek untuk mengetahui jumlah kekayaan perusahaan setiap tahun dan pada akhir proyek.
5. Analisis kelayakan proyek
a. Net present value (NPV), merupakan selisih antara present value dari penerimaan dengan present value dari biaya. Bila dalam analisa diperoleh NPV lebih besar dari nol berarti investasi layak untuk dilaksanakan. Â Jika NPV lebih kecil dari nol berarti investasi tidak layak untuk dilaksanakan. Â Jika NPV sama dengan nol menunjukkan bahwa tingkat bunga yang berlaku atau yang digunakan sebagai dasar perhitungan sama dengan tingkat suku bunga investasi
b. Internal rate of return (IRR), adalah suatu tingkat bunga dimana nilai kini (present worth) dari jumlah penerimaan sama dengan nilai dari jumlah pengeluaran, atau tingkat bunga i yang membuat nilai NPV dari penanaman investasi sama dengan nol.
c. Net B/C ratio, merupakan perbandingan antara total dari keuntungan bersih dengan biaya bersih
C. PEMBAHASAN