- Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan dan pelaporan pajak untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
 Contoh Kasus
- Kebijaksanaan: Auditor menggunakan kebijaksanaan dalam memutuskan apakah suatu kesalahan adalah hasil dari kesengajaan atau ketidaktahuan.
- Kejujuran: Auditor melaporkan temuan audit secara jujur, tanpa dipengaruhi oleh tekanan eksternal.
- Tanggung Jawab Sosial: Reformasi perpajakan yang mempertimbangkan dampak sosial terhadap kelompok rentan dalam masyarakat.
Model Audit Pendekatan Dialektika Hanacaraka
Â
Model Dialektika Hegelian dan nilai-nilai budaya Jawa, termasuk Hanacaraka, dapat menawarkan pendekatan yang holistik dan kritis dalam melakukan audit perpajakan. Kedua pendekatan ini, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, sama-sama menekankan pentingnya proses perubahan dan pemahaman mendalam terhadap masalah yang dihadapi. Melalui penggabungan Dialektika Hegelian yang bersifat analitis dengan prinsip-prinsip etika dan kebijaksanaan dari Hanacaraka, kita dapat mengembangkan model audit perpajakan yang lebih efektif, adil, dan beretika.
Â
Hanacaraka dalam Auditing Perpajakan
 Hanacaraka adalah aksara tradisional Jawa yang mengandung nilai-nilai budaya dan filosofi yang mendalam. Nilai-nilai ini, seperti kebijaksanaan, kebenaran, kejujuran, dan tanggung jawab sosial, dapat memberikan landasan etis bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya. Dalam konteks auditing perpajakan, nilai-nilai ini dapat diterapkan untuk memastikan bahwa audit dilakukan dengan integritas dan mempertimbangkan dampak sosial dari temuan dan rekomendasi yang dihasilkan.