Mohon tunggu...
Riendita R P
Riendita R P Mohon Tunggu... Lainnya - Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Mahasiswa S2 Akuntansi Mercu Buana NIM 55522110024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Model Dialektika Hegelian dan Hanacaraka pada Auditing Pajak

14 Juni 2024   15:45 Diperbarui: 14 Juni 2024   15:49 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Dengan mengikuti langkah-langkah ini, auditor dapat memastikan bahwa perubahan yang dilakukan benar-benar efektif dan menyelesaikan masalah yang ada, bukan hanya mengatasi gejala permukaan.

 

 Studi Kasus: Penerapan Dialektika Hegelian dalam Audit Perpajakan

Mari kita lihat studi kasus penerapan dialektika Hegelian dalam audit perpajakan. Misalnya, sebuah negara memiliki kebijakan pengembalian pajak bagi wajib pajak yang berpenghasilan rendah. Kebijakan ini (tesis) bertujuan untuk memberikan bantuan finansial kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, audit terbaru menemukan bahwa banyak klaim pengembalian pajak yang diajukan ternyata tidak sah, menunjukkan adanya penyalahgunaan sistem (antitesis).

Dalam menganalisis masalah ini, auditor menemukan bahwa sistem verifikasi klaim pengembalian pajak kurang ketat dan banyak wajib pajak tidak memahami prosedur yang benar. Solusi yang diusulkan (sintesis) adalah memperbaiki sistem verifikasi dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih, seperti data analytics untuk mendeteksi klaim yang mencurigakan, dan meningkatkan edukasi kepada wajib pajak tentang prosedur yang benar.

 

Setelah solusi ini diimplementasikan, auditor melakukan evaluasi dan menemukan bahwa jumlah klaim pengembalian pajak yang tidak sah berkurang secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa pendekatan dialektika Hegelian berhasil dalam menyelesaikan masalah dan meningkatkan efektivitas kebijakan perpajakan.

 Pendekatan dialektika Hegelian menawarkan kerangka kerja yang komprehensif dan kritis untuk memahami dan memperbaiki kebijakan serta praktik auditing perpajakan. Dengan menganalisis kontradiksi dan mencari resolusi yang mendalam, auditor dapat membantu menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil, transparan, dan efektif. Pendekatan ini tidak hanya mengatasi gejala permukaan tetapi juga mencari solusi yang menyeluruh dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat.

Penerapan dalam Auditing Perpajakan

Dokpri
Dokpri

            Proses dialektika ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek auditing perpajakan. Misalnya, pada awalnya, sebuah kebijakan pengembalian pajak mungkin dirancang untuk mendorong investasi atau konsumsi. Ini adalah tesisnya. Namun, auditor kemudian menemukan bahwa ada banyak klaim pengembalian pajak yang tidak sah, yang merupakan antitesis. Hal ini menyoroti bahwa kebijakan tersebut disalahgunakan oleh beberapa pihak untuk mendapatkan keuntungan yang tidak seharusnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun