Mohon tunggu...
Riendita R P
Riendita R P Mohon Tunggu... Lainnya - Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Mahasiswa S2 Akuntansi Mercu Buana NIM 55522110024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Kesadaran David R Hawkins dan Jeff Cooper pada Upaya Wajib Pajak untuk Memperbaiki SPT

27 Mei 2024   14:35 Diperbarui: 27 Mei 2024   15:34 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk memahami bagaimana konsep kesadaran David R. Hawkins dan Jeff Cooper dapat diterapkan dalam konteks upaya wajib pajak memperbaiki Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT), mari kita telaah melalui sebuah kasus nyata. Kasus ini menggabungkan elemen-elemen kesadaran spiritual dan emosional serta kewaspadaan situasional dalam proses pelaporan pajak.

 1. Pengenalan Kasus

Pada tahun 2022, seorang pengusaha bernama Budi mengalami masalah dengan pelaporan SPT-nya. Budi adalah pemilik sebuah perusahaan manufaktur kecil di Jakarta. Ia selalu percaya bahwa ia telah melakukan pelaporan pajak dengan benar melalui akuntan yang dipekerjakannya. Namun, audit yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menemukan sejumlah ketidaksesuaian dan potensi kesalahan dalam SPT perusahaan Budi untuk tahun fiskal 2021. DJP menuntut klarifikasi dan perbaikan segera.

 2. Kesadaran Spiritual dan Emosional: Penerapan David R. Hawkins

Tahap Pertama: Kesadaran Rendah

Pada awalnya, Budi berada pada tingkat kesadaran rendah, terutama pada skala rasa takut (100) dan kesedihan (75). Dia merasa takut akan konsekuensi hukum dan denda yang mungkin dikenakan. Rasa takut ini membuat Budi cenderung menghindari konfrontasi dengan masalah tersebut dan berharap masalahnya akan hilang dengan sendirinya.

Tahap Kedua: Keberanian dan Netralitas

Setelah berbicara dengan konsultan pajak dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang situasinya, Budi mulai mengembangkan keberanian (200). Dia menerima kenyataan bahwa ada kesalahan dalam pelaporan SPT-nya dan bahwa dia perlu memperbaikinya. Pada tahap netralitas (250), Budi mulai mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan dan meninjau ulang laporan keuangan perusahaan dengan lebih cermat.

Tahap Ketiga: Kesediaan dan Penerimaan

Melalui proses ini, Budi mencapai tahap kesediaan (310) dan penerimaan (350). Dia bekerja sama dengan konsultan pajak untuk menyusun kembali SPT yang akurat dan memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan benar. Pada tahap ini, Budi tidak hanya berfokus pada memperbaiki kesalahan tetapi juga berusaha memahami sistem pelaporan pajak dengan lebih baik untuk mencegah kesalahan di masa depan.

Tahap Akhir: Cinta dan Kedamaian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun