Munculnya ISIS sebagai subordinasi dari Al-Qaeda menyebabkan para Jihadis terpecah menjadi dua kubu, sebagian mendukung ISIS dan sebagian lainnya masih mendukung Al-Qaeda.
Fenomena ISIS, Perang di Suriah, Irak dan Yaman serta isu konflik Syiah-Sunni di Timur-Tengah telah merembet ke Indonesia, sehingga radikalisme di Indonesia semakin berkembang. Konflik-konflik komunal seperti kasus Sampang, Ad-Dzikra Sentul dan Kasus Bom Sarinah menjadi contoh bahwa konflik di Timur-Tengah berimbas ke Indonesia.
Itulah beberapa vektor 'Dimensi Global" yang menyebabkan tumbuhnya radikalisme Islam di Indonesia. Pada tulisan kedua “Anatomi Radikalisme Islam di Indonesia” akan dibahas “Dimensi Lokal” yang mempengaruhi tumbuhnya radikalisme Islam di Indonesia. (Bersambung)
Referensi Tulisan :
1. Greg Fealy dan Anthony Bubalo, Jejak Kafilah, Bandung, Mizan, 2007.
2. Wikipedia Indonesia.
Muhammad Ridwan, berdomisili di Bandar Lampung.
Baca : Anatomi Radikalisme Islam di Indonesia [Bagian Kedua]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H