Mohon tunggu...
Muhammad Ridho
Muhammad Ridho Mohon Tunggu... Insinyur - Mahasiswa jurusan jurnalistik, kolumnis, jurnalis, trainer

Jurnalis, kolumnis, trainer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Yaa

7 Desember 2019   23:25 Diperbarui: 7 Desember 2019   23:26 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatapan ayah masih tajam, ayah lalu menegaskan, "Belajar sungguh-sungguh, katanya mau jadi polisi, yaa harus belajar. Kalau mau masuk polisi, nilainya harus besar, matematika 9, IPA 9, IPS 9, denger nggak?," "Iya yaah," saut saya.

Setelah penyekapan diruang tamu, mama juga ayah pergi keluar rumah, saya tidak tahu mereka kemana.

Keringat tanpa sadar membasahi baju, saya pun berjalan menuju kamar, eeeeeh, kakak perempuan saya kebetulan berada disana, dia langsung bersabda, "Jangan main terus. Belajar keeek," "Heeemm iya iya," jawab saya.

....

Cerita diatas beneran kisah saya, nggak dibuat-buat. Waktu sekolah dasar, nilai rapot saya memang nggak memuaskan. Kalau mama dan ayah melihat rapot saya, tandanya satu, kepala mereka geleng-geleng nggak percaya.

Pembagian rapot jadi pengalaman memacu adrenalin, iyalah, melihat teman masuk tiga besar terus dikasih hadiah, siapa yang tak iri.

Tapi, ada satu hal yang selalu saya tanyakan, "Saya nggak belajar? Apa iyaa? Yang dimaksud belajar mama dan ayah bagaimana?,".

Ini serius, di sekolah dasar, saya sudah memikirkan pertanyaan itu, berulang-ulang kata "belajar" terngiang di kepala, namun jawabannya saya nggak tahu.

Kadang, saat saya bermain bersama teman di lapangan dekat rumah, saya nanya ke mereka, "Ehhh kalian sering nggak diminta belajar sama guru?," "Iya sering," "Selalu begitu emang," "Hemm tiap hari diomongin belajar," jawab mereka.

"Kalian tahu arti belajar?," tanya saya, "Belajar itu ya menghafal," "Belajar? Kalau bisa matematika atau bahasa inggris, itu belajar namanya," "Belajar itu mengulang-mengulang pelajaran nggak sih," "Ngapain belajar, yok main bola, capek tahu belajar, kita ditakdirkan untuk tidak belajar," tambah mereka.

Saya ketawa kalau nanya kawan-kawan, jawaban mereka selalu unik. Kalau saya keseringan nanya soal pembelajaran, mereka biasanya lari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun