5. Figurisme
Figurisme atau Ketokohan adalah sebuah cara berpikir yang menjadi sesosok manusia sebagai tolok ukur kebenaran. Dimana kita menganggap apapun yang diucapkan orang tersebut adalah benar, bagaimanapun yang dilakukan oleh orang tersebut adalah benar, dst. Sikap ini menjadi sangat berbahaya karena sangat subjektif (menilai sesuatu berdasarkan kulit, bukan isi), menjadi sesosok tokoh kebal terhadap kritik dan kesalahan. Hal ini tidak dibenarkan dalam pemikiran, karena bagaimanapun seseorang harus jujur dan terbuka mengenai kebenaran. Bahwa kebenaran bukanlah sesuatu yang dimiliki atau disandang begitu saja, melainkan sesuatu yang diraih dan dibuktikan.
Contoh:
Ketika seseorang berkata mengenai, perempuan bisa hamil ketika berenang dan kelaminnya kemasukan sperma laki-laki. Lalu, karena orang tersebut memiliki suatu kedudukan yang tinggi kita sekonyong-konyong membenarkan ucapan tersebut. Padahal ucapan tersebut tidak pernah bisa dibenarkan oleh ilmu manapun, dalam hal ini ilmu biologi dan kedokteran. (#kpai) hehehehe....
Seperti yang sebelumnya saya katakan, mungkin pembahasan ini sudah dibahas ribuan kali dalam media, pandangan, istilah dan gaya yang berbeda. Saya hanya mengutarakannya dan mudah-mudah bisa mempermudah pembaca untuk memahami maksud dan tujuan dari pembahasan ini. Lebih kurangnya ya jangan dikurangin yaa.... Untungnya sedikit saya juga.... Hehehehe....
Pembaca boleh saja menambahkan, tapi jangan mengurangi... Sebab kehidupan ini berjalan maju (bertambah) bukan mundur (berkurang).
Terimakasih....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H