Mohon tunggu...
Ridhayani I
Ridhayani I Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wajah Organisasi Kemafar-UH

31 Desember 2018   21:53 Diperbarui: 31 Desember 2018   21:54 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajah Organisasi KEMAFAR-UH dan Taggung Jawab Kaum Intelektual

Keluarga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin berdiri sejak 17 Agustus 1963 di Makassar yang merupakan organisasi mahasiswa (didalamnya) Intra-Universitas yang berkedudukan di Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin dan mempunyai tujuan bentuk mahasiswa menjadi insan yang beriman dan   bertakwa, berwawasan, mandiri, dan berjiwa sosial. Pada sebelumnya berada dalam naungan Fakultas MIPA yang pada saat itu di sebut HMF Himpunan Mahasiswa Farmasi, Farmasi berpisah dengan Fakultas MIPA atas berbagai alasan salah satunya karena Farmasi dianggap sebagai sains terapan dan berbeda dengan MIPA yang notabene adalah sains murni, maka dari itu dosen-dosen bersikeras memisahkan diri dari MIPA, Kemudian pada tahun 2007 Fakultas farmasi.

KEMAFAR-UH

Kemafar-Uh atau Keluarga Mahasiswa Farmasi Universitas Hasanuddin memiliki struktur sebagai berikut

KONGRES dan KONGRES LUAR BIASA

Merupakan Kekuasaan tertinggi yang menentukan aturan-aturan seperti AD, ARD, PKO, GBHO pembentukan KPU yang merupakan bagian pengurus pemilihan seperti pemilihan presiden BEM dan ketua MAPERWA

BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)

Merupakan pelaksana harian atau pelaksana tugas eksekutif. BEM berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1963 yang diketuai oleh Muksin Darise. Pada saat itu farmasi masih bergabung dengan MIPA yang himpunannya yaitu Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) sejak tahun 1998.

MAPERWA 

Merupakan pelaksana pengawasan atau pelaksana yudikatif dan legislatif yang mengawasi kinerja dari BEM. Dimana BEM dan MAPERWA bekerja saling berkordinasi. Di maperwa terbagi menjadi dua yaitu ada anggota biasa dan anggota luarbiasa, anggota biasa yaitu anggota yang masih menempuh pendidikan S1 dan memiliki hak memilih, dipilih, dan menyalurkan pendapat, sedangkan anggota luar biasa yaitu anggota ang sudah menyelesaikan S1 hanya bisa menyalurkan pendapat.

UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)

Adalah bagian pengembangan minat dan bakat, UKM terbagi menjadi lima yaitu

-PRC (Pharmacy Rescue Committee) yang bergerak di bidang kemanusiaan

- Pharco (Pharmacy Art Community) yang bergerak dibidang kesenian

- PSC (Pharmacy ) yang bergerak dibidang olahraga

- Lege Artist yang bergerak dibidang jurnalistik

BEM Kemafar-UH

Organisasi ini berdiri sejak 17 Agustus 1963. Yang pada saat itu pelaksanaan hariannya di ketuai oleh Muksin Darise yang masih dalam Himpunan mahasiswa Farmasi (HMF) yang pada saat itu jurusan Farmasi masih dibawah naungan fakultas farmasi MIPA. Dengan berbagai alasan pada bulan Juli 1998, melalui musyawarah luar biasa, HMF ini menentukan sikap menarik diri dari BEM MIPA pada saat itu dan segala urusan pembinaan dan pengkaderan mahasiswa farmasi, menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh HMF

Tujuan berorganisasi yaitu untuk mengembangkan softskill dan tidak hanya mendapatkan selembar ijazah. Organisasi dan akademik seimbang, dengan berorganisasi kita dengan mudah mendapatkan informasi mengenai lomba-lomba dan dengan berorganisasi akan membuat relasi kita dengan orang-orang akan semakin luas serta tersedianya orang-orang yang bersedia membantu sebagai keluarga.

Berikut adalah pimpinan pengurus atau presiden BEM  mulai dari tahun 1963 hingga 2012

 1963) Muksin Darise

 1985,Yagkin Padjalangi

 1991, Muhammad Kasim 

 1992, Alvian

 1993, Burhanuddin

 1995, Ambo Intang

 1996, Anshar Saud

 1997, Sukri

 1998, Suhardiman

 1999, Haedir

 2000, Nur salam hamzah

 2001, Agus -- Aminullah

 2002, Islamudin Ahmad

 2003, Akbar Bahar

 2003, Cakrawardi

 2005, Surya Sumantri

 2006, Kaso

 2007, Muhammad Syaiful

 2008, Zulfikar Syamsi

 2010, Rudiarfiansyah

2011, Irfan Ahmad

2012, Budiman Yasir

Tanggung Jawab Kaum Intelektual

Intelektual adalah kaum yang mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi serta kaum tersebut selalu menggunakan akal dan pikirannya. Adapun oarng yang tidak menggunakan akal dan pikirannya belum bisa disebut sebagai kaum intelektual.

Terdapat Tridarma Perguruan tinggi yaitu:

Pengabdian

Penelitian

Pendidikan

Yang dimaksud pengabdian di dalam perguruan tinggi adalah salah satu contoh nya yaitu KKN atau yang biasa disebut dengan kuliah kerja nyata dimana seorang mahasiswa harus melewati proses KKN terlebih dahulu agar bisa dinyatakan lulus dari perkuliahan. Kegiatan KKN basanya terdapat pada semester akhir dari perkuliahan yang biasanya terhitung 2 sks. Selanjutnya adalah Penelitian yaitu salah satu contohnya adalah mahasiswa harus membuat skripsi dalam menyelesaikan studi S1 nya.

Bentuk pelaksaan Tri Darma perguruan tinggi ini pun memiliki cacat dimana mahasiswa cenderung terabaikan apabila dosen sedang sibuk dalam memenuhi tanggung jawabnya sehingga tugasnya dalam mengajar tidak lagi dilakukan secara maksimal. 

Posisi dan peran mahasiswa yaitu sebagai penghubung anatara masyarakat dengan pemetintah untuk itu mahasiswa hadir ditengah utuk membawa aspirasi dari masyarakat yang selanjutnya akan disampaikan kepada pemerintah.Dimana pemerintah disini berwenang dalam memberikan kebijakan sedangkan masyarakat dan pemerintah sebagai penerima kebijakan. 

Adapun masalah yang juga dibahas dalam materi kaum intektual adalah yaitu kenapa posisi seorang apoteker cenderung kurang dikenal di masyarakat dibandingkan dengan profesi seorang Dokter hal ini terjadi karena masyarakat yang kurang mengenal peran apoteker dalam dunia ksehatan mereka berpikir bahwa apoteker hanyalah orang yang menjual obat diapotek saja tapi hal tersebut salah dimana apoteker dan dokter seharusnya memiliki kedudukan yang sama dalam dunia kesehatan. 

Hal selanjutnya yang membuat apoteker kurang dipercaya oleh masyarakat yaitu apoteker di Indonesia cenderung selalu berkaitan dengan hal bisnis itulah juga yang menjadikan apoteker memiliki citra yang kurang baik di mata masyarakat. Hal sepele lainnya adalah penggunaan warna jas yang dikenakan oleh dokter dan apoteker yang memiliki warna yang mirip dimana jas dokter memiliki warna putih bersih dan apoteker memiliki warna jas putih tulang, ketika apoteker terjun dalam rumah sakit maka masyarakat awam justru memanggil apoteker sebagai dokter hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman dari masyarakat.

 Selanjutnya yaitu yang membedakan anatara apoteker di Indonesia dengan apoteker di luar negri yaitu apoteker diluar negri justru lebih dikenal oleh masyarakat dan menjadi orang pertama yang didatangi oleh masyarakat apabila sedang sakit, yang kedua adalah studi dari apoteker di luar negri cenderung lebih lama dibandingkan dengan di Indonesia yang sudah terbagi bagi kedalam jurusan yang lebih sempit lagi sehingga pelayanan yang diberikan cenderung lebih maksimal. Selanjutnya adalah apotik yang ada di Indonesia kebanyakan hanya diawasi oleh asisten apoteker saja dimana hal tersebut tentunya tidak benar diamana suatu apotek yang berdiri harus dipegang oleh seorng apoteker dan juga apoteker yang bekerja di apotek belum dapat melaksanakan tugasnya dengan baik yatu dalam menjelaskan cara kerja obat kepada pasien, serta yang terakhir adalah kurang tegasnya pemerintah dalam membagi tugas antara apoteker dengan dokter dimana seharusnya dokter hanya mendiagnosis saja dan diagnosis tersebut langsung dolah oleh seorang apoteker maka dari itu seharusnya dalam menjalankan tugasnya apoteker dan dokter harusnya duduk berdampingan dalam memeriksa pasien tidak serta merta hanya dokter yang berhadapan dengan pasien tetapi apoteker juga memiliki peran yang sama dengan dokter peran apoteker disini khususnya menjelaskan tentang resep yang diberikan oleh dokter.

Demikian yang dapat saya tulis kurang dan lebihnya mohon dimaafkan waasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Ridhayani Idris 

N011181028

GB 13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun