Wajah Organisasi KEMAFAR-UH dan Taggung Jawab Kaum Intelektual
Keluarga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin berdiri sejak 17 Agustus 1963 di Makassar yang merupakan organisasi mahasiswa (didalamnya) Intra-Universitas yang berkedudukan di Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin dan mempunyai tujuan bentuk mahasiswa menjadi insan yang beriman dan  bertakwa, berwawasan, mandiri, dan berjiwa sosial. Pada sebelumnya berada dalam naungan Fakultas MIPA yang pada saat itu di sebut HMF Himpunan Mahasiswa Farmasi, Farmasi berpisah dengan Fakultas MIPA atas berbagai alasan salah satunya karena Farmasi dianggap sebagai sains terapan dan berbeda dengan MIPA yang notabene adalah sains murni, maka dari itu dosen-dosen bersikeras memisahkan diri dari MIPA, Kemudian pada tahun 2007 Fakultas farmasi.
KEMAFAR-UH
Kemafar-Uh atau Keluarga Mahasiswa Farmasi Universitas Hasanuddin memiliki struktur sebagai berikut
KONGRES dan KONGRES LUAR BIASA
Merupakan Kekuasaan tertinggi yang menentukan aturan-aturan seperti AD, ARD, PKO, GBHO pembentukan KPU yang merupakan bagian pengurus pemilihan seperti pemilihan presiden BEM dan ketua MAPERWA
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)
Merupakan pelaksana harian atau pelaksana tugas eksekutif. BEM berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1963 yang diketuai oleh Muksin Darise. Pada saat itu farmasi masih bergabung dengan MIPA yang himpunannya yaitu Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) sejak tahun 1998.
MAPERWAÂ
Merupakan pelaksana pengawasan atau pelaksana yudikatif dan legislatif yang mengawasi kinerja dari BEM. Dimana BEM dan MAPERWA bekerja saling berkordinasi. Di maperwa terbagi menjadi dua yaitu ada anggota biasa dan anggota luarbiasa, anggota biasa yaitu anggota yang masih menempuh pendidikan S1 dan memiliki hak memilih, dipilih, dan menyalurkan pendapat, sedangkan anggota luar biasa yaitu anggota ang sudah menyelesaikan S1 hanya bisa menyalurkan pendapat.
UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)
Adalah bagian pengembangan minat dan bakat, UKM terbagi menjadi lima yaitu
-PRC (Pharmacy Rescue Committee) yang bergerak di bidang kemanusiaan
- Pharco (Pharmacy Art Community) yang bergerak dibidang kesenian
- PSC (Pharmacy ) yang bergerak dibidang olahraga
- Lege Artist yang bergerak dibidang jurnalistik
BEM Kemafar-UH
Organisasi ini berdiri sejak 17 Agustus 1963. Yang pada saat itu pelaksanaan hariannya di ketuai oleh Muksin Darise yang masih dalam Himpunan mahasiswa Farmasi (HMF) yang pada saat itu jurusan Farmasi masih dibawah naungan fakultas farmasi MIPA. Dengan berbagai alasan pada bulan Juli 1998, melalui musyawarah luar biasa, HMF ini menentukan sikap menarik diri dari BEM MIPA pada saat itu dan segala urusan pembinaan dan pengkaderan mahasiswa farmasi, menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh HMF
Tujuan berorganisasi yaitu untuk mengembangkan softskill dan tidak hanya mendapatkan selembar ijazah. Organisasi dan akademik seimbang, dengan berorganisasi kita dengan mudah mendapatkan informasi mengenai lomba-lomba dan dengan berorganisasi akan membuat relasi kita dengan orang-orang akan semakin luas serta tersedianya orang-orang yang bersedia membantu sebagai keluarga.
Berikut adalah pimpinan pengurus atau presiden BEM Â mulai dari tahun 1963 hingga 2012
 1963) Muksin Darise
 1985,Yagkin Padjalangi
 1991, Muhammad KasimÂ
 1992, Alvian
 1993, Burhanuddin
 1995, Ambo Intang
 1996, Anshar Saud
 1997, Sukri
 1998, Suhardiman
 1999, Haedir
 2000, Nur salam hamzah
 2001, Agus -- Aminullah
 2002, Islamudin Ahmad
 2003, Akbar Bahar
 2003, Cakrawardi
 2005, Surya Sumantri
 2006, Kaso
 2007, Muhammad Syaiful
 2008, Zulfikar Syamsi
 2010, Rudiarfiansyah
2011, Irfan Ahmad
2012, Budiman Yasir
Tanggung Jawab Kaum Intelektual
Intelektual adalah kaum yang mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi serta kaum tersebut selalu menggunakan akal dan pikirannya. Adapun oarng yang tidak menggunakan akal dan pikirannya belum bisa disebut sebagai kaum intelektual.
Terdapat Tridarma Perguruan tinggi yaitu:
Pengabdian
Penelitian
Pendidikan
Yang dimaksud pengabdian di dalam perguruan tinggi adalah salah satu contoh nya yaitu KKN atau yang biasa disebut dengan kuliah kerja nyata dimana seorang mahasiswa harus melewati proses KKN terlebih dahulu agar bisa dinyatakan lulus dari perkuliahan. Kegiatan KKN basanya terdapat pada semester akhir dari perkuliahan yang biasanya terhitung 2 sks. Selanjutnya adalah Penelitian yaitu salah satu contohnya adalah mahasiswa harus membuat skripsi dalam menyelesaikan studi S1 nya.
Bentuk pelaksaan Tri Darma perguruan tinggi ini pun memiliki cacat dimana mahasiswa cenderung terabaikan apabila dosen sedang sibuk dalam memenuhi tanggung jawabnya sehingga tugasnya dalam mengajar tidak lagi dilakukan secara maksimal.Â
Posisi dan peran mahasiswa yaitu sebagai penghubung anatara masyarakat dengan pemetintah untuk itu mahasiswa hadir ditengah utuk membawa aspirasi dari masyarakat yang selanjutnya akan disampaikan kepada pemerintah.Dimana pemerintah disini berwenang dalam memberikan kebijakan sedangkan masyarakat dan pemerintah sebagai penerima kebijakan.Â
Adapun masalah yang juga dibahas dalam materi kaum intektual adalah yaitu kenapa posisi seorang apoteker cenderung kurang dikenal di masyarakat dibandingkan dengan profesi seorang Dokter hal ini terjadi karena masyarakat yang kurang mengenal peran apoteker dalam dunia ksehatan mereka berpikir bahwa apoteker hanyalah orang yang menjual obat diapotek saja tapi hal tersebut salah dimana apoteker dan dokter seharusnya memiliki kedudukan yang sama dalam dunia kesehatan.Â
Hal selanjutnya yang membuat apoteker kurang dipercaya oleh masyarakat yaitu apoteker di Indonesia cenderung selalu berkaitan dengan hal bisnis itulah juga yang menjadikan apoteker memiliki citra yang kurang baik di mata masyarakat. Hal sepele lainnya adalah penggunaan warna jas yang dikenakan oleh dokter dan apoteker yang memiliki warna yang mirip dimana jas dokter memiliki warna putih bersih dan apoteker memiliki warna jas putih tulang, ketika apoteker terjun dalam rumah sakit maka masyarakat awam justru memanggil apoteker sebagai dokter hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman dari masyarakat.
 Selanjutnya yaitu yang membedakan anatara apoteker di Indonesia dengan apoteker di luar negri yaitu apoteker diluar negri justru lebih dikenal oleh masyarakat dan menjadi orang pertama yang didatangi oleh masyarakat apabila sedang sakit, yang kedua adalah studi dari apoteker di luar negri cenderung lebih lama dibandingkan dengan di Indonesia yang sudah terbagi bagi kedalam jurusan yang lebih sempit lagi sehingga pelayanan yang diberikan cenderung lebih maksimal. Selanjutnya adalah apotik yang ada di Indonesia kebanyakan hanya diawasi oleh asisten apoteker saja dimana hal tersebut tentunya tidak benar diamana suatu apotek yang berdiri harus dipegang oleh seorng apoteker dan juga apoteker yang bekerja di apotek belum dapat melaksanakan tugasnya dengan baik yatu dalam menjelaskan cara kerja obat kepada pasien, serta yang terakhir adalah kurang tegasnya pemerintah dalam membagi tugas antara apoteker dengan dokter dimana seharusnya dokter hanya mendiagnosis saja dan diagnosis tersebut langsung dolah oleh seorang apoteker maka dari itu seharusnya dalam menjalankan tugasnya apoteker dan dokter harusnya duduk berdampingan dalam memeriksa pasien tidak serta merta hanya dokter yang berhadapan dengan pasien tetapi apoteker juga memiliki peran yang sama dengan dokter peran apoteker disini khususnya menjelaskan tentang resep yang diberikan oleh dokter.
Demikian yang dapat saya tulis kurang dan lebihnya mohon dimaafkan waasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Ridhayani IdrisÂ
N011181028
GB 13
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H