Mohon tunggu...
Rida Ratna Purwanti
Rida Ratna Purwanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah sebuah kegiatan menyampaikan ekspresi seseorang yang dapat memberikan pengaruh kepada pembaca. Tulisan yang baik adalah yang memberikan dampak positif bagi pembaca baik itu perasaan emosinya maupun tingkah laku kehidupannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Salam Asmaul Husna

21 April 2024   16:04 Diperbarui: 3 Juni 2024   19:07 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam melaksanakan program Pembiasaan ini tentulah tidak mudah. Program ini sebenarnya sudah dicetus sejak tahun 2019, namun hanya berjalan bagi beberapa gelintir saja. Bahkan terjadi kemunduran pada pertengahan tahun 2020. Melihat hal tersebut, Sekolah memasukan pembiasaan ini menjadi program yang serius, dan dan terus dievaluasi. Sekolah menentukan penanggung jawab program pembiasaan dengan brand Program Pembiasaan Senyum Karyasari I Berkarisma yaitu Ibu Rofikoh, S.Ag., dan Bapak Subhan, S.Ag. Dengan adanya penanggung jawab, program lebih terencana dan terorganisir. Program Senyum Karyasari I Berkarisma lebih luas pada semua pembiasaan yang dilakukan di sekolah sebagai upaya penumbuhan budaya positif. 

Senyum, salam, sapa, santun, menjadi  ciri khas dan upaya branding pembiasaan di sekolah SDN Karyasari I agar terbentuk akhlak mulia, iklim religius dan peserta didik memiliki etika yang bermartabat,  yang dapat menjadi pembeda dari sekolah lainnya.

BAB III

KESIMPULAN, SARAN, DAN TINDAK LANJUT

  1. Kesimpulan. 

Budaya Positif merupakan bagian penting dalam pencapaian pembentukan karakter peserta didik, dan juga merupakan strategi mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran, maka dari itu budaya positif harus sudah menjadi ciri khas sekolah. Budaya positif harus diawali oleh prilaku guru dan bagaimana guru memberikan contoh kepada peserta didiknya. Perubahan karakter  pada peserta didik adalah menjadi penting bagi bekal etika kehidupannya di masa sekarang dan masa yang akan datang. Budaya positif terutama Salam, senyum, sapa, santun,ditambah dengan pengucapan Asmaul Husna ini akan menjadi nilai luar biasa bagi sekolah dalam pencapaian iklim sekolah yang nyaman, bermartabat, dan religius.

Guru sebagai pionir dalam upaya ini haruslah memahami penerapan budaya positif di sekolah, sehingga dapat melaksanakan aksi nyata di kelas dan sekolahnya, sehingga perubahan paradigma mengenai tujuan dan pelaksanaan disiplin positif ini menjadi budaya pada guru dan sekolah.

  1. Saran

Pembiasaan di sekolah tidak dapat dinilai sepele, karena dampak akan sangat besar terhadap perubahan karakter dan bekal hidup di masa depan peserta didik. Buatlah program yang sesuai dengan kebutuhan dan berdampak secara komprehensif. Jangan berhenti ketika program mengalami kemunduran atau perkembangan yang lambat. Pembiasaan harus terus dilaksanakan agar perubahan paradigma dan perubahan karakter serta upaya nyata dalam pencapaian pelaksanaan disiplin positif. Sekolah harus selalu melakukan refleksi dan evaluasi terhadap program agar dapat diminimalisir tingkat kegagalannya, serta menemukan solusi agar dapat dikembangkan lagi dalam bentuk yang lebih menarik hingga pembiasaan tidak membosankan dan tidak menjadi usang

  1. Tindak Lanjut

Kegiatan Pembiasaan harus ditindak lanjuti dengan kontrol dan evaluasi kegiatan yang dilakukan guru, siswa dan semua warga sekolah. Hal ini dapat menjadi bahan diskusi pada kegiatan komunitas belajar guru di sekolah agar guru dapat melanjutkan bahkan mengembangkan program, sehingga program tidak berhenti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun