Mohon tunggu...
Ridanurmasita
Ridanurmasita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

"Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun"_Voltaire

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fakta di Balik Film The Lady Of Heaven

24 Juni 2024   16:03 Diperbarui: 24 Juni 2024   16:52 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/3fTmfadsl

Diceritakan juga dalam film tersebut nabi sering melihat istrinya, Aisyah diliputi rasa cemburu.

Ghadir Khum

Film tersebut juga  memperlihatkan peristiwa di Ghadir Khum. Adapun khutbah nabi pada peristiwa tersebut:  

"Ada pesan terakhir tuhan untuk disampaikan. Tuhanku memberitahuku bahwa dia akan segera memanggilku menghadapnya aku akan meningalkan untukmu, dua hal yang berat dan dua hal ini akan memberimu petunjuk dimasa yang akan datang: kitab allah dan keluarga suci ku. Ali akan menjadi pemimpin setelah aku tiada tuhanku telah membimbingku untuk menunjuk dia sebagai penggantiku allah telah memberkahiku dengan Cahaya-nya dan cahaya ini akan terus berlanjut melalui 12 pemimpin sepeninggalanku yaitu dari garis keturunan putriku Fatimah ali adalah yang terpilih. Dia yang pertama dan Mahdi yang terkahir".

Perbandingan I

Pada khutbannya nabi menjelaskan dua hal penting, yaitu Al-Qur'an dan Ahlulbait (Garis Keturunannya). Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits ats-Tsaqalin.  Hadist tersebut juga muncul dalam kitab-kitab Sunni dan Syiah. Merujuk pada kalimat "Barang siapa yang menjadikanku sebagai maula, maka Ali juga menjadi maula,". Syiah berpendapat bahwa hal tersebut merupakan pentunjuk dari nabi Muhammad SAW  bahwa Ali yang akan menjadi pemimpin setelah nabi wafat. Sayangnya hal tersebut tidak sejalan dengan pendapat lain, terdapat beberapa perbedaan tafsir pada kata "Maula" yang dikatakan nabi dalam khutbah nya. Berikut perbedaannya: Pertama, kata 'mawla' dalam bahasa Arab salah satunya bermakna 'pemimpin'. Tapi itu bukan satu-satunya arti kata tersebut. Kata mawla juga bisa berarti 'sahabat' atau 'kekasih'. Jadi, kata tersebut tidak hanya memiliki satu arti seperti 'pemimpin'. Kedua, jika saat itu Nabi memang bermaksud menunjuk Ali sebagai pemimpin, tentu beliau akan menggunakan kata yang lebih tegas dan jelas, seperti 'khalifah', 'amir', atau 'imam'. Tetapi Nabi SAW tidak menggunakan kata-kata tersebut, melainkan menggunakan kata 'mawla'. Ketiga, jika yang dimaksud oleh Nabi SAW dengan kata 'mawla' adalah pemimpin, dalam arti pemimpin tertinggi yang harus ditaati. Maka, berarti sejak saat itu ada dua pemimpin yang di tengah umat yang harus ditaati. Dan peristiwa tersebut berlaku sekitar tiga bulan sebelum Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasalam wafat.

Berpulang

Ketika sakit keras menimpah nabi dia memerintahkan bahwa tidak ada seorang pun yang boleh membawakannya obat. Namun dua penghianat dihasut oleh ayah mereka agar tidak patuh.

Setelah hari kematian nabi tiba, sebagian orang menganggap ini adalah hari yang menyedihkan namun di sisi lain ada yang melihat ini sebagai peluang untuk merebut kekuasaan. Mereka sibuk memperebutkan siapa yang akan menjadi Khalifah selanjutnya sepeninggal nabi. Mereka memilih abu bakar sebagai Khalifah pengganti.

Mengetahui hal tersebut pengikut Ali bergegas menemuinya dan ingin bersumpah bahwa akan menjadi pengikut setia. Tapi disisi lain, imam Ali memiliki rencana untuk menguji para pengikutnya apakah benar setia kepadanya. "Jika benar buktikan kepada ku, kembali lah besok dengan kepala dicukur",Tuturnya.

Setelah nya pulang dari rumah nabi Muhammad para pengikut imam Ali di hadang oleh pengikut abu bakar dan di paksa untuk berbaiat kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun