Mohon tunggu...
Rida Nugrahawati
Rida Nugrahawati Mohon Tunggu... karyawan -

-- Penyuka Imajinasi dan Cerita Fiksi -- 🏡 Kuningan-Jabar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salah Mengartikan

10 Januari 2019   16:23 Diperbarui: 10 Januari 2019   16:32 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pixabay

Pria itu tersenyum ke arahku. Senyumannya memang seindah rembulan malam tadi.

"Lona, kita duduk di sebelah sana saja ya." Ajak kakakku ke arah pria itu.

"Iya kak di sana saja." Aku bersemangat.

Pria itu kembali tersenyum ke arahku. Aku tak dapat menahan manis senyumnya.

"Luna, kamu kemana saja. Aku baru melihatmu lagi. Oh ya, ini pasti adikmu kan? Ia terlihat sangat manis, sepertimu." Kata pria itu.

"Iya ia adik perempuanku satu-satunya. Ia memang sangat mirip denganku." Jawab kak Luna.

"Perkenalkan namaku Zumi, salam kenal." Katanya dan mengajakku untuk berjabat tangan.

"Iya kak aku adiknya kak Luna. Namaku Lona, salam kenal juga." Kataku sambil menjabat tangannya, sebenarnya aku sudah mengetahui namanya.

Keindahan sunset kali ini menemani keindahan hatiku. Karena bahagia dapat berjumpa sang rembulan.

"Lona kamu pulang duluan saja ya." Pinta kak Luna.

"Memangnya kakak akan kemana?." Tanyaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun