Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Mirna: Kebohongan Rangga Terbongkar, JPU Kian Kelabakan!

21 Juli 2016   20:48 Diperbarui: 21 Juli 2016   21:07 34935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi menjadi aneh kalau mencicip, namun melepeh, tidak mengalami apa-apa seperti Mirna? Karena yang namanya mencicipi harus merasakan betul rasanya yang ada di dalam lidah itu sehingga sedikit banyak makanan/minuman yang dicicipi menjadi tertelan, karena mencicipi sama dengan merasakan makanan/minuman.

Keterangan Rangga (Barista Olivier Cafe):

Saat mengetahui Mirna kejang-kejang, Rangga mengatakan ia tetap di bar dan tidak menuju meja nomor 54. Saat kopi akan dibawa lagi ke bar oleh Sammy, ia menyebut kopi itu langsung diurus Devi yang sebelumnya menurutnya sempat mencicipi kopi itu.

Analisa: Dalam kesaksiannya , Rangga mengatakan bahwa pada saat Mirna kejang-kejang ia tetap di bar dan tidak menuju meja nomor 54. Pertanyaannya adalah mengapa Rangga  tetap berada di bar, apa yang ia tunggu di bar?

Apa yang membuat Rangga sehingga tetap berdiam di bar? Apa alasan Rangga tetap di bar? Apa yang membuat Rangga tidak menuju ke meja nomor 54, padahal ia sudah melihat Mirna mengalami kejang-kejang? Nah inilah pertanyaan yang harusnya dikejar oleh Tim Kuasa Hukum Jessica, tetapi ini kembali dihiraukan.

Kesaksian Rangga (Barista Olivier Cafe):

Dalam BAP Nomor 13 , Sesuai SOP Olivier Cafe dalam BAP kepolisian, Rangga menyebut bahwa biji kopi yang sudah dimasukan mesin pengggiling kopi, 20 gr kopi yang sudah digiling (penggiling kopi), susu 50 ml, dan es batu.

Tetapi dalam kesaksiannya tadi menyebut bahwa sesuai SOP, es batu dulu baru kemudian susu. Selain itu Rangga juga menyebut bahwa dalam teko ada air panas, namun air panas dalam teko langsung dibuangnya. Rangga juga menyebut bahwa teko yang air panasnya sudah dibuang , baru dicuci pukul 20:00 Wib (6 Januari 2016).

Dalam kesaksiannya tadi juga, Rangga menyebut bahwa sisa air panas dalam teko masih bisa dituangkan dua pesanan lainnya. Tetapi karena hanya ada satu pesanan Vietnamesse Ice Coffe , maka sisa air panas dalam teko langsung dibuang.

Disebutkannya juga bahwa air panas untuk Vietnamesse Ice Coffe dimasukan dalam teko sesuai dengan jumlah pesanan dari Vietnamesse Ice Coffe. Selain itu Rangga juga menyebut bahwa jika teko langsung dicuci,  akan bau sabun.

Analisa: Tentu apa yang disampaikan Rangga hari ini memang menimbulkan banyak kejanggalan demi kejanggalan. Pertama. Soal SOP, Apa yang disampaikan Rangga bahwa sesuai SOP , es batu dulu baru kemudian dituangkan susu adalah tidak masuk di akal, karena bagaimana jadinya kalau es batu dulu baru kemudian susu dituangkan? karena harusnya susu dulu baru es batu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun