Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasus Mirna: Asal-usul Sianida Masih Gelap, Inilah Ujung dari Kasus Kematian Mirna

23 Mei 2016   15:31 Diperbarui: 23 Mei 2016   22:51 2285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian soal tudingan Jessica yang memerintahkan pembantunya membuang celana jinsnya karena diduga tertinggal sianida, juga tak bisa dimasuk diakal. Mengapa? Jejak-jejak dari Jessica jika benar Jessica pemilik racun sudah pasti tercecer di TKP, bahkan kalau Jessica mau jujur, Jessica pun bisa memberikan celana jins lainnya yang warnanya sama dengan yang dikenakannya saat bertemu dengan Mirna di cafe. Kalau dicelana itu tersisa bubuk sianida, pertanyaannya adalah mengapa bagian paha , baik kanan maupun kiri Jessica, tak mengalami iritasi.

Soal Jessica yang terkesan menutup-nutupi paper bag, ini persoalan umum bukan merupakan petunjuk apa-apa. Lazim menaruh paper bag di atas meja saat nongkrong di cafe dan lain sebagainya. Lihat saja banyak pengunjung mall, yang setelah berbelanja menaruh paper bag di atas meja ketika sudah memilih tempat, misalnya di cafe, KFC, CFC dan lain sebagainya. Ini fakta, fakta yang terlihat hampir setiap hari!

Soal Jessica yang pernah disebut ayah Mirna bahwa Jessica bergelagat aneh di Olivier Cafe karena sempat melihat ke arah atas bahkan melihat ke arah kanan dan kiri dari Olivier Cafe? Ini juga tak menjadi petunjuk. Menjadi bukan sebuah petunjuk disebabkan oleh ada rentang waktu yang cukup lama yang membuat Jessica merasa bosan, jenuh karena kedatangan dari Mirna dan Hani.

Karena diketahui bahwa Jessica janjian dengan Mirna di Grand Indonesia pukul 16:00, Jessica datang duluan pukul 14:00, namun Mirna dan Hani baru datang dan bertemu dengan Jessica 2 jam kemudian yakni pukul: 16:00. Ada waktu 2 jam yang membuat Jessica merasa bosan hingga jenuh, jadi sangat wajar dan manusiawi kalau Jessica melihat-lihat ke arah atas dan menoleh kiri-kanan, kenapa bisa begitu?

Anda coba bayangkan ketika anda menunggu pacar atau orang lain, dalam waktu 2 jam belum juga datang, apakah anda akan duduk seperti biasa dan tenang? Saya rasa tidak mungkin itu sebab menunggu adalah hal yang paling membosankan apalagi ini Jessica sendirian menunggu Mirna, jadi wajar kalau terlihat tak tenang, mengapa tak tenang? Tak tenang bukan indikasi ada niat jahat, ingat itu! Tak tenang opada Jessica saat itu terjadi karena Jessica bosan menunggu sendirian tanpa teman disampingnya. Logis bukan?

Terlebih lagi kalau ditelisik kasus pembunuhan dengan menggunakan racun sianida, hanya ada belasan di dunia ini dan itu pun yang jadi korban hanya tokoh-tokoh tertentu. Sedangkan pertanyaan selanjutnya siapakah Mirna, Mengapa Mirna harus dilenyapkan dengan racun sianida? Mengapa harus menggunakan racun? Mengapa Mirna dibunuh setelah mendapat warisan berupa perusahaan dari ayahnya? Apakah keberadaan Mirna membahayakan orang disekililingnya sehingga harus dibunuh? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan dasar yang mesti terjawab jika menuding Jessica yang membunuh Mirna.

Lalu kemudian isi dari whats up yang sempat diungkapkan ayah Mirna bahwa Jessica minta cium Mirna. ‘’Mir, udah lama nih gue gak dicium sama lu’’. Pertanyaan dasarnya adalah apakah itu menjadi petunjuk? Apakah itu bisa menjadi motif? Apakah arti dari permintaan agar Mirna mencium Jessica? Petunjuk, apa yang mau dijadikan petunjuk oleh penyidik terkait Jessica yang minta cium Mirna? Bagaimana bisa menjadi motif? Jessica hanya mengungkapkan perasaannya bahwa sebagai seorang sahabat yang karib hanya minta dicium oleh Mirna, lalu apa salah? Tidak salah!

Mengapa tidak salah? Hal yang lazim kalau sudah lama tak bertemu , lalu kemudian sesama sahabat karib, dalam hal ini Jessica meminta Mirna agar menciumnya. Lalu mencium ini bisa jadi petunjuk atau motif? No! Tidak sama sekali, karena jelas isi dari whats up yang disebutkan ayah Mirna adalah berisi kemesraan antar teman yang sudah lama tidak bertemu dan bukan berisi tentang kemarahan Jessica kepada Mirna.

Lalu kemudian, Jessica yang tak datang ke pesta pernikahan Mirna juga dianggap sebagai bentuk kemarahan Jessica kepada Mirna? Logikanya dari mana itu? Kalau Jessica marah kepada Mirna sudah pasti Jessica akan berkomunikasi dengan cara mengirim baik melalui SMS maupun whats up atau aplikasi chat lainnya yang bernada cemburu, marah , kecewa atau sakit hati. Tapi yang terjadi justru isi whats up itu hanya berisi kemeseraan. Dimana logikanya menuduh Jessica marah kepada Mirna?

Logikanya kalau Jessica cemburu, marah, kecewa atau sakit hati kepada Mirna setidaknya setelah tahu Mirna menikah, dalam whats up akan ditemukan kata-kata kurang lebih sebagai berikut: Mir, kok lu nikah sih, kecewa gue sama lu! Lu tega ya!, Mir, kok lu nikah sih sama cowok lu? Sakit hati gue denger kabar pernikahan lu sama cowok lu itu! Mengapa lu tega sih sama gue?

Jika kalimat ini ditemukan dalam whats up Mirna , masuk akal Jessica dituding membunuh Mirna secara terencana, karena ada nada marah, kecewa bahkan sakit hati, tetapi tak ada satu pun kalimat bernada kemarahan, kekecewaan ataupun sakit hati Jessica kepada Mirna. Lantas dimana bisa melihat keadaan batin dari Jessica yang dituduh membunuh Mirna dengan cara meracuninya dengan sianida?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun