"Kokinya pasti dibayar mahal," komentar sosok misterius.
Laras kembali terseyum.
"Alasannya?"
"Ya iyalah..., mana ada sih seorang koki mau dibayar murah jika pelanggannya selalu kembali ke sini?"
Untuk yang kesekian kali Laras kembali tersenyum.
"Dari tadi kamu cuma tersenyum saja," protes sosok misterius.
"Habis..., kamu tampaknya sangat mengerti tentang..., pekerjaan seorang koki..., menu enak atau..., kue-kue yang dibuat oleh seorang koki. Bahkan mungkin tentang bisnis restoran," jelas Laras beralasan.
"Nggak terlalu mengerti banget, kok. Selain baca dan dengar cerita dari beberapa teman yang tahu persis profesi seorang koki, cuma itu aja...," jelasnya sedikit merendah.
"Pasti kamu penasaran dan siapa sebenarnya koki yang kerja di sini," ujar Laras
"Boleh-boleh...,"sambungnya bersemangat.
Laras menjulurkan tangan. Sosok misterius mengerutkan dahi.