Jika begitu, kata "palango" boleh jadi semacam mantra dari para pendahulu. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan wilayah ini, mantra itu mungkin saja masih kerap diucapkan. Hanya, makna tersirat dari mantra itu mungkin saja mulai terlupakan. Sehingga, "palango" hanya menjadi ucapan yang maknanya mengalami penyempitan. Hanya pada persoalan-persoalan kecil dan tidak dimaknai secara mendalam dan meluas ke dalam berbagai aspek kehidupan. Utamanya, dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar, demi menjaga keselamatan dan menciptakan kebahagiaan yang hakiki.
Sebuah kajian bahasa yang dipersembahkan untuk Sogan InstituteÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI