Jika begitu, kata "palango" boleh jadi semacam mantra dari para pendahulu. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan wilayah ini, mantra itu mungkin saja masih kerap diucapkan. Hanya, makna tersirat dari mantra itu mungkin saja mulai terlupakan. Sehingga, "palango" hanya menjadi ucapan yang maknanya mengalami penyempitan. Hanya pada persoalan-persoalan kecil dan tidak dimaknai secara mendalam dan meluas ke dalam berbagai aspek kehidupan. Utamanya, dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar, demi menjaga keselamatan dan menciptakan kebahagiaan yang hakiki.
Sebuah kajian bahasa yang dipersembahkan untuk Sogan InstituteÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H