Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Perjalanan "Monolog Hoegeng" (Bagian 02)

23 November 2023   02:27 Diperbarui: 28 November 2023   01:38 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagi mikrofon, kami ngobrol tentang kesendirian. Ya, tentang kesendirian, bukan kesepian. Sebab, tak selalu sendiri itu bermakna sepi. Pun sebaliknya, sepi tak selalu dirasakan saat sendiri.

"Yu, jujur aku masih butuh menyendiri nih," ucap saya.

"Kenapa?"

"Aku butuh tempat untuk menemukan keterasingan. Supaya aku temukan, betapa segala sesuatu itu adalah keajaiban. Karena menurutku, dunia ini tak ada yang wajar. Semuanya istimewa. Sayangnya, kita kerap dibuat rabun oleh dunia. Seolah-olah semua itu wajar-wajar saja. Datar-datar saja," jelas saya.

"Kan bisa dengan menyepi di tengah keramaian, Kang? Nggak harus menyendiri."

"Benar sih. Tapi, untuk menemukan titik paling dalam, aku butuh menyendiri. Kamu sendiri, gimana?"

"Sebentar, Kang. Boleh aku nanya?" pinta Bayu tiba-tiba.

"Nanya aja, gratis kok!"

"Kenapa sih ujug-ujug Kang Ribut mau bahas topik ini?"

"Nggak tahu, Yu. Topik ini tiba-tiba saja muncul siang tadi."

"Sori ya, Kang. Kalau boleh aku kasih saran, kayaknya Kang Ribut perlu istirahat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun