Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Perjalanan "Monolog Hoegeng" (Bagian 02)

23 November 2023   02:27 Diperbarui: 28 November 2023   01:38 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terpaksa, saya putuskan sendiri. Saya pilih "Savouring Solitude" sebagai judul tema untuk Rehat Malam. Tema itu sepertinya menjadi ungkapan kegelisahan saya yang memang memerlukan waktu khusus untuk memulai sebuah pekerjaan besar. Menulis naskah untuk pementasan drama yang mengangkat sosok Jenderal Hoegeng. Itu saya rasakan setelah saya memajang selebaran di media sosial.

Tetapi, rupanya selebaran di media sosial itu membuat seorang mahasiswa di salah satu kampus kenamaan di Pekalongan tertarik. Bayu namanya. Ia menjapri saya via WhatsApp. Katanya, "Temanya menarik."

Langsung saya balas, "Nanti malam siaran bareng aja yuk! Kita obrolin soal kesepian."

Bayu mengiyakan.

Makin lega pula hati ini. Saya punya bintang tamu yang bisa diajak ngobrol. Jadi, tak perlu berbusa-busa ngomong di depan mikrofon tentang kesepian.

Di balik kelegaan itu, ada yang diam-diam menggelisahkan. Telepon cerdas bikinan negeri tirai bambu itu meraung-raung sejak pagi. Entah berapa kali. Saya tak menghitungnya. Yang saya ingat, dua nama yang berulang-ulang menelepon dan mengirim pesan singkat. Saya abaikan. Saya butuh fokus.

Tetapi, lama-lama saya merasa tak enak. Terpaksa saya balas pesan singkat itu. Rupanya, ada satu pekerjaan tambahan. Saya mesti membuat perencanaan anggaran untuk pentas itu. Harus hari itu juga. Bertambah pula cabang pikiran di kepala.

Agar tak membuat pusing, permintaan itu saya dahulukan. Saya bikin rancangan anggaran, meski agak tertatih-tatih menghitung. Yang jadi pertimbangan, sekali waktu saya ingin membuat anak-anak Teater SOGAN merasa dihargai. Membuat mereka merasakan bahwa tetesan keringat mereka bernilai. Mereka mesti mendapat lebih dari yang saya dapatkan. Itu saja.

Usai mengerjakan, segera saya kirim. Soal hasil, saya tak peduli. Acc atau tidak, bukan urusan saya.

Saya kembali pada pekerjaan yang terjeda. Menyiapkan bahan untuk siaran malam. Hingga sore menjemput, saya bergegas menuju kantor. Itu pun masih harus mempersiapkan diri. Saya harus benar-benar siap untuk bersiaran.

Siaran Kojah Sastra, aman. Tak sedikit pun kendala. Malah, saya benar-benar menikmatinya. Apalagi ditemani bintang tamu spesial, Ve Sanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun