Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Cerdas Bukan Hanya bagi Pemilih

31 Mei 2023   18:28 Diperbarui: 31 Mei 2023   18:54 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perspektif dekonstruksi yang dikemukakan Derrida, makna kata merupakan sebuah perjalanan panjang yang secara terus-menerus bergulir. Dengan kata lain, tidak ada makna yang tuntas atas setiap kata. Tetapi, dekonstruksi---sebagaimana diandaikan Derrida---bukan sebuah metode interpretasi, melainkan sebuah cara untuk menyelidiki jejak yang ditinggalkan oleh kata di sepanjang pemaknaan kata. 

Di sisi lain, melalui penelusuran jejak ini pemaknan kata pada gilirannya akan menciptakan oposisi biner. Dari sinilah, kemudian dekonstruksi dioperasikan sebagai cara membongkar pemikiran-pemikiran yang bergaya logosentris.

Pembongkaran logosentrisme di dalam makna kata pada gilirannya membuka peluang bagi upaya-upaya penciptaan makna baru, tetapi makna tersebut tidak lantas mengganti makna yang telah ada. 

Sebaliknya, makna baru yang dihasilkan justru akan melengkapi makna-makna yang telah diproduksi sebelumnya. Makna baru inilah yang nantinya akan memunculkan jejak baru di antara jejak makna-makna lain yang berkelindan. Melalui perspektif dekonstruksi, makna pada akhirnya tidak ditentukan oleh otoritas yang memberikan pernyataan melainkan oleh bagaimana kata itu dimaknai sebagai sesuatu yang berdiri sendiri dan terpisah dari kehendak sang pemberi pernyataan.

Mendasarkan pada prinsip itulah makna kalimat tersebut tidak lagi tunggal. Kalimat tersebut hanya ditempatkan sebagai kalimat yang dapat dimaknai secara bebas. Tetapi, bukan berarti pemaknaan yang bebas tersebut kemudian menisbikan makna sebelumnya. Sebaliknya, makna yang telah ada digunakan sebagai upaya menelusuri jejak makna yang tersembunyi. Sebagai upaya untuk membongkar logosentrisme di dalam pemaknaan terhadap kalimat tersebut.

Secara harfiah, slogan diartikan sebagai kalimat pendek yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk memberitahukan sesuatu atau menjelaskan tujuan suatu ideologi golongan, organisasi, partai politik, dsb. Pengertian ini jelas memperlihatkan suatu gejala bahwa makna kata di dalam slogan menjadi tunggal. 

Makna slogan hanya didasarkan atas kepentingan ideologis yang diamini oleh kelompok sosial tertentu. Hal ini menunjukkan pula adanya sebuah keyakinan terhadap kemampuan slogan di dalam memengaruhi khalayak. 

Slogan dianggap memiliki daya kata yang mampu membuat khalayak percaya tanpa harus memeriksa ulang kemungkinan adanya makna yang tersembunyi atau makna yang meleset dari pemakaian kata. Dengan kata lain, makna slogan ditentukan oleh pencetusnya. 

Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika pernyataan-pernyataan yang beraroma slogan itu diperiksa ulang. Dibedah dengan menggunakan perspektif dekonstruksi.

Anjuran agar masyarakat menjadi pemilih cerdas dalam berbagai ragam ungkapan, secara awam diartikan sebagai seruan agar masyarakat memilih para caleg secara cermat dan cerdas. Harapannya, agar masyarakat tidak salah memilih orang yang akan didudukkan sebagai wakil mereka.

Memang, tampak bahwa pada kalimat tersebut seolah-olah tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Tetapi, hemat saya, kalimat yang sederhana ini patut untuk ditelisik. Kalimat tersebut layak untuk diperbincangkan kembali sebab di dalam kalimat tersebut terkandung makna yang ambigu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun