Mohon tunggu...
Riani Setiowati
Riani Setiowati Mohon Tunggu... Model - Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Ekstensi 2019/2020

Saya adalah seorang perawat yang bekerja disalah satu Rumah Sakit Jakarta Timur yaitu RSUD Matraman yang sedang melanjutkan study S-1 Ners di Universitas Indonesia Program Ekstensi 2019/2020

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sikap Moral Perawat Hargai Martabat Hidup Manusia

21 Desember 2019   19:00 Diperbarui: 21 Desember 2019   19:18 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Namun hingga keesokan harinya, ibunya sama sekali tak ditangani secara medis.

"Hingga malam hari keesokan harinya sampai keadaan ibu saya kritis juga belum ditangani. Saat itu pukul 20.00 WIB," ujarnya.

Hamzah yang sudah emosi meminta perawat untuk segera memanggil dokter spesialis yang dijanjikan itu. Pada pukul 21.00 WIB belum juga datang, namun seorang perawat menyuntikan sesuatu ke ibunya tanpa mengecek kondisi mendiang Supariyah.

Namun, Hamzah curiga, ketika perawat menyuntik, keadaan ibunya dalam keadaan tak sadar, tak bergerak, dan tak merespon, sama sekali.

Hamzah mengecek nadi ibunya, ternyata tak ada denyut. Ternyata Supariyah sudah meninggal.

Keluarga pasien marah karena menilai rumah sakit telah gagal menangani pasien. Keluarga ini menduga ketika perawat datang menyuntik, ibu mereka telah tiada. Kemudian muncul suara perempuan yang menyebutkan bahwa perawat telah menyuntikkan mayat. Keluarga ini geram karena si perawat tidak memberikan tindakan lebih serius ketika kondisi pasien sudah semakin memburuk dan tidak berdaya. Meninggalnya ibu pasien karena diterlantarkan dan diduga malapraktik.

Penjelasan dari Rumah Sakit 

Selaku kuasa hukum Rumah Sakit (RS) Siti Khodijah, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, mengeluarkan penjelasan tentang kronologi soal penanganan dan perawatan atas nama nyonya Supariyah (67), pasien yang diduga disuntik perawat setelah meninggal dunia. Dokter menyatakan pasien meninggal diakibatkan cardiac arrest (serangan jantung).

Berdasarkan catatan rumah sakit atas penanganan dan perawatan, pasien Supariyah datang berobat ke RS Siti Khadijah dua kali. Pertama pada 20 Desember 2017 pagi, pasien dengan diantar keluarganya masuk ke ruang IGD dan selanjutnya ditangani dokter.

"Setelah dilakukan diagnosa dan tindakan, bisa disimpulkan tidak ada hal yang urgen pada pasien. Maka pasien bisa dipulangkan," tutur penguasa saat jumpa pers di Gedung RS Siti Khodijah, Selasa, 30 Januari 2018.

Kemudian, pasien kembali datang siang hari pada pukul 12.47 WIB. Menurutnya, pasien langsung dimasukkan ke IGD dan langsung ditangani oleh dokter jaga bersama dokter tim lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun