Mohon tunggu...
Riani Setiowati
Riani Setiowati Mohon Tunggu... Model - Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Ekstensi 2019/2020

Saya adalah seorang perawat yang bekerja disalah satu Rumah Sakit Jakarta Timur yaitu RSUD Matraman yang sedang melanjutkan study S-1 Ners di Universitas Indonesia Program Ekstensi 2019/2020

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sikap Moral Perawat Hargai Martabat Hidup Manusia

21 Desember 2019   19:00 Diperbarui: 21 Desember 2019   19:18 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernah dengar kasus di Rumah Sakit salah satu daerah Sidoarjo seorang perawat diduga telah menyuntikan mayat. Kejadian ini terjadi pada hari Senin tanggal 29 Januari 2018 di Rumah Sakit Siti Khodijah, Sidoarjo, Jawa Timur. Beredarnya video keluarga pasien yang menyebut perawat telah menyuntik pasien yang sudah meninggal dunia.

Dalam video tersebut yang berdurasi sekitar kurang lebih 3 menit itu, keluarga pasien marah dan menyebut perawat menyuntik pasien yang sudah meninggal. Kejadian ini terjadi di lorong depan ruangan pasien sehingga menyita perhatian para penunggu pasien yang langsung keluar ruangan.

Kronologis versi keluarga

Setelah video ini viral, pihak keluarga akhirnya angkat bicara.

Daud Hamzah (41) adalah anak pasien, warga Desa Ketegan, Taman mengatakan ibunya (Supariyah, 67) meninggal di RS tersebut pada 21 Desember 2017 lalu pukul 21.00 WIB.

Hamzah menuturkan pada 20 Desember ibunya mengeluhkan pusing dan mual. Kemudian Hamzah membawa ibunya ke RS tersebut.

Saat tiba di RS, petugas resepsionis mengatakan ke Hamzah tak ada kamar kosong.

Kemudian Hamzah menanggapi petugas tersebut ingin memasukan ibunya sebagai pasien umum, bukan pasien JKN (BPJS).

"Petugasnya langsung mengatakan ada satu kamar kosong. Akhirnya ibu saya masuk pukul 11.30 WIB," sambungnya.

Mendapatkan ruang perawatan bukan berarti ibu Supariyah ditangani secara medis.

Hamzah mengaku ibunya dijanjikan akan ditangani dua dokter spesialis dalam dan spesialis syaraf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun