Hari ini, Jumat, 17 Januari 2025, di kelas 9J jam 1, 2 dan 3 Pembelajaran ditemukan 5 siswa tak bekerja pilihan 1 dan 2. Â Masing-masing Arvel bercerita slow living liburan di Darmasraya, M.Habil, Padang, Nadhif, Jam Gadang Bukittinggi, Athaya Harau Payakumbuh, dan Muftia belum tuntas janji Selasa tampil di lapangan saat apel pagi.
Begitu juga di jam pelajaran kedua, jam ke 4, 5, dan 6 di kelas 9F. Ditemukan 11 orang siswa yang tidak memilih pilihan 1 dan 2. Mereka pun presentasi di depan kelas. 6 tuntas dan 5 belum tuntas. Dengan adanya tantangan ini di awal pembelajaran diharap mereka akan lebih tertantang ke depannya. Bukankah otak harus terus diasah?
7. Melatih Kesabaran dan Ketekunan
Perubahan dan perkembangan tidak terjadi dalam semalam. Kesabaran dan ketekunan adalah kunci dalam mempertahankan pola pikir berkembang. Ketika menghadapi rintangan, penting untuk tetap gigih dan percaya bahwa dengan usaha yang konsisten, kita akan mencapai hasil yang diinginkan.
Ketika di semester 1 mereka kurang sabar dan tekun dalam menghadapi tantangan, di semester 2 murid-muridku mulai menunjukkan peningkatan dalam kesabaran dan ketekunan. Perubahan ini terlihat dari bagaimana mereka lebih gigih menyelesaikan tugas-tugas, mampu menghadapi kesulitan dengan tenang, dan lebih konsisten dalam belajar, mencerminkan perkembangan karakter yang positif.
Hal itu menunjukkan bahwa growth mindset berlaku pada guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kesabaran dan ketekunan muncul seiring waktu.
8. Mengapresiasi Perkembangan Kecil
Sering kali, kita hanya fokus pada hasil akhir dan mengabaikan kemajuan kecil yang telah dicapai. Dalam pola pikir berkembang, penting untuk mengapresiasi setiap langkah kecil menuju tujuan. Ini tidak hanya membangun kepercayaan diri tetapi juga memotivasi kita untuk terus maju.
Muridku, yang pada semester 1 tergolong pasif, menunjukkan perubahan signifikan di semester 2 dengan menjadi lebih aktif. Perubahan ini mencerminkan peningkatan rasa percaya diri dan keinginan mereka untuk terlibat lebih dalam dalam proses pembelajaran, yang mungkin dipicu oleh pendekatan pengajaran yang lebih interaktif dan dukungan yang konsisten.
Ya guru dan murid saling mengapresiasi perkembangan kecil.
Kesimpulan