Media sosial dan gadget dapat digunakan untuk mengakses sumber belajar digital, seperti video edukasi, e-book, dan forum diskusi online. Platform seperti YouTube atau aplikasi pembelajaran memungkinkan siswa memahami materi pelajaran dengan cara yang lebih menarik.
b. Pengembangan Kreativitas
Media sosial memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka, baik melalui tulisan, fotografi, atau video. Dengan bimbingan yang tepat, siswa dapat memanfaatkan media ini untuk mengembangkan bakat dan minat mereka terutama menulis.
c. Peningkatan Keterampilan Digital
Dalam dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi, keterampilan digital menjadi keharusan. Sekolah dapat menjadikan MGB sebagai alat untuk melatih siswa dalam penggunaan teknologi secara bertanggung jawab.
3. Meningkatkan Peran Guru dan Orang Tua
Guru dan orang tua perlu bekerja sama untuk memantau penggunaan MGB. Pelibatan orang tua dalam memberikan pemahaman kepada siswa tentang dampak MGB akan memperkuat pengawasan di rumah maupun di sekok.
4. Mengintegrasikan Teknologi ke dalam Kurikulum
Daripada melarang gadget sepenuhnya, sekolah dapat mengintegrasikan teknologi ke dalam kegiatan belajar. Misalnya, menggunakan aplikasi pendidikan atau platform pembelajaran berbasis daring.
Kesimpulan
MGB memang dapat menjadi ancaman bagi sekolah berasrama jika tidak dikelola dengan baik. Namun, dengan pendekatan yang tepat, media sosial, gadget, dan budaya populer justru dapat menjadi alat yang mendukung pengembangan siswa.