Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) Bagiku dan Kamu di Tahun 2025

31 Desember 2024   15:05 Diperbarui: 31 Desember 2024   15:27 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi gambar finansial: Foto Diolah kompasiana dari sumber: SHUTTERSTOCK/MELIMEY via kompas.com

Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) di jelang tahun 2025 ini telah menjadi isu signifikan dalam pengelolaan keuangan pribadi kita. Terutama di era digital saat ini. 

FOMO bukan sekedar menggambarkan perasaan cemas tapi sudah menimbulkan ketakutan. Takut ketinggalan tren, pengalaman, atau informasi yang dianggap penting oleh aku dan kamu. Dampaknya terhadap kondisi finansial tidak bisa diabaikan karena dapat mendorong perilaku konsumtif yang berlebihan dan keputusan keuangan yang kurang bijaksana.

FOMO Apa Sih?

FOMO atau Fear of Missing Out adalah perasaan cemas atau takut seseorag akan ketinggalan sesuatu yang dianggap penting, seperti tren, pengalaman, atau peluang tertentu.

Fenomena FOMO sering dipicu oleh media sosial. Seseorang melihat orang lain seolah-olah menjalani hidup yang lebih menarik atau sukses di media sosial. Akibatnya, FOMO dapat mendorong perilaku impulsif seseorang, seperti belanja berlebihan, mengikuti tren tanpa pertimbangan, atau keputusan yang kurang bijaksana demi menjaga citra diri atau kepuasan jangka pendek saja.

Dampak FOMO terhadap Keuanganku dan Kamu

Beberapa dampak negatif FOMO terhadap kondisi finansial kita meliputi:

1. Pengeluaran yang Tidak Terkontrol 

Dorongan untuk mengikuti tren terbaru seringkali membuat individu mengeluarkan uang tanpa pertimbangan matang, yang dapat mengganggu stabilitas keuangan.

Baru-baru ini, suamiku memarahi si dedek. Tiap hari ada paket yang datang ke rumah. Saat aku cek wa-ku dan si dedek ternyata memang terjadi pertambahan hutangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun