Makan dan minum sambil berdiri dilarang dalam Islam karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan ketidaknyamanan.
Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat,lebih selamat, dan lebih sopan. Mengapa? Karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Tak tergesa-gesa atau melesat.
Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan itu dengan keras ke dasar usus kita. Air menabrak usus dengan keras. Jika hal itu terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan usus melar. Bahkan bisa menyebabkan jatuhnya usus.
Hal itu kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan. Adapun Rasulullah berdiri minum, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!
Manusia pun pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat sarafnya sedang bekerja keras. Bekerja keras supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya. Pertahanan ini sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna.
Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan. Hal ini menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan ini hanya bisa dihasilkan pada saat duduk. Saat duduk syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus–menerus membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.