Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kritik Sosial: Perbedaan Zakat dan Pajak dalam Perspektif Sosial dan Keadilan di Tengah Isu Kenaikan PPN

25 Desember 2024   10:20 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:22 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Penyegelan Salah Satu Aset di Medan: Foto Datuk Haris Molana, detik.com

Dimas menunduk malu, namun gurunya menepuk pundaknya dengan bangga karena keberaniannya menjawab.***

Zakat

Zakat merupakan ibadah yang diperintahkan langsung oleh Allah Swt kepada hambaNya yang mampu mengerjakannya. Dalam Al-Qur'an, perintah zakat sering kali disebutkan bersamaan dengan perintah salat, menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini. 

Salah satu ayat yang menegaskan hal ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 43: "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku'."

Pajak

Di sisi lain, pajak adalah kewajiban yang ditetapkan oleh pemerintah kepada Warga Negara Indonesia berdasarkan undang-undang dan harus dipatuhi oleh seluruh warga negara. Pajak bertujuan untuk memastikan masyarakat dalam suatu negara mendapatkan akses terhadap fasilitas sosial secara adil dan merata.

Manfaat pajak tidak hanya dirasakan oleh masyarakat ekonomi menengah ke bawah, tetapi juga oleh kalangan ekonomi menengah ke atas. Contohnya termasuk pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan jalan tol, layanan kesehatan melalui BPJS, subsidi pendidikan, dan berbagai fasilitas umum  lainnya.

Perbedaan Zakat dan Pajak dalam Perspektif Sosial dan Keadilan

Guru dan murid di ruang kelas di atas adalah simbol interaksi yang penuh makna. Dalam dialog singkat di atas, murid mencoba menjelaskan perbedaan antara zakat dan pajak dengan sudut pandang yang cukup tajam menurut tokoh Dimas.

Pernyataan itu mencerminkan kegelisahan warga terhadap praktik distribusi ekonomi di masyarakat kita. Namun, untuk memahami perbedaan sebenarnya antara zakat dan pajak, mari kita lihat dari sisi konsep, tujuan, dan implementasinya.

Zakat: Instrumen Ibadah dan Solidaritas Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun