Bagi masyarakat yang memiliki tabungan terbatas, kenaikan harga ini akan terasa lebih berat karena mereka harus mengalokasikan lebih banyak dana untuk kebutuhan dasar. Kenaikan PPN dapat membuat tabungan mereka semakin tergerus oleh biaya hidup yang semakin tinggi.
Masyarakat kelas menengah yang cenderung mengandalkan pengeluaran bulanan yang terbatas mungkin harus menarik lebih banyak dana dari tabungan mereka untuk menutupi selisih harga yang terus meningkat.
Ketimpangan Ekonomi yang Makin Terasa
Kenaikan PPN juga dapat memperburuk ketimpangan ekonomi antara golongan masyarakat kaya dan miskin. Kelompok masyarakat dengan penghasilan tinggi, lebih mampu menanggung biaya tambahan akibat kenaikan PPN. Mereka mungkin tak merasakan dampaknya.
Namun, bagi kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah dan menengah, terutama mereka yang mengandalkan tabungan untuk kebutuhan mendesak, kenaikan tarif PPN ini bisa mengurangi jumlah tabungan yang mereka miliki untuk masa depan.
Tabungan yang seharusnya digunakan untuk perencanaan jangka panjang, seperti pendidikan anak, membeli rumah, atau merencanakan pensiun, kini terancam berkurang. Kenaikan PPN juga bisa mempengaruhi tingkat investasi masyarakat di sektor-sektor non-konsumsi karena mereka harus lebih fokus pada pengeluaran sehari-hari.
Peran Pemerintah dalam Menjaga Daya Beli
Sebagai respons terhadap kenaikan PPN ini, penting bagi pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah kompensasi guna melindungi daya beli masyarakat. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan memberikan bantuan sosial yang tepat sasaran kepada kelompok masyarakat yang paling terdampak, seperti bantuan langsung tunai atau subsidi pangan.
Selain itu, pemerintah juga perlu memperkuat sektor-sektor ekonomi yang bisa memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Untuk memastikan bahwa kenaikan PPN tidak membuat masyarakat semakin terjepit. Kebijakan fiskal yang mendorong peningkatan pengeluaran masyarakat dalam sektor-sektor produktif juga bisa menjadi salah satu solusi.
Dampaknya tak hanya terasa pada konsumsi rumah tangga tetapi juga pada keberlangsungan usaha kecil dan menengah yang bergantung pada daya beli masyarakat. Dalam kondisi ini, perekonomian akan kehilangan keseimbangannya. Akibatnya mengarah pada stagnasi atau bahkan penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Selain itu, dengan berkurangnya daya beli masyarakat dan menurunnya minat terhadap mobile banking akibat biaya administrasi yang tidak sebanding dengan keuntungan penggunaannya, pemerintah perlu mendorong inovasi layanan keuangan berbasis komunitas. Dukungan terhadap koperasi simpan pinjam dan lembaga keuangan mikro dapat menjadi alternatif untuk menjaga roda ekonomi tetap berputar.