Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Skema Pajak 2025, Sudah Sesuaikah dengan Kondisisi Ekonomi Masyarakat Indonesia?

18 Desember 2024   05:03 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:33 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peningkatan ini dapat menambah beban biaya bagi pemilik kendaraan pribadi. Namun, kebijakan ini diharapkan mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi umum atau kendaraan ramah lingkungan, berdasar sumber: Republika.co.id

3. Implementasi Pajak Minimum Global

Indonesia berencana pula menerapkan skema pajak minimum global yang diinisiasi oleh OECD/G20 Inclusive Framework. Kebijakan ini bertujuan mencegah praktik penghindaran pajak oleh perusahaan multinasional dan memastikan pembayaran pajak dengan tarif minimum 15%.

Perusahaan multinasional X misalnya beroperasi di Indonesia dan memiliki keuntungan sebesar Rp1 triliun. Sebelumnya, mereka membayar pajak rendah di negara tertentu. Dengan kebijakan baru:

Pajak Terutang = 15% x Rp1.000.000.000.000 = Rp150.000.000.000

Dengan  begitu, perusahaan multinasional tidak lagi dapat mengalihkan keuntungan ke negara-negara berpajak rendah. Hal ini meningkatkan penerimaan pajak negara dan menciptakan keadilan fiskal. Ini bersumber: Kontan.co.id

Tanggapan Ekonom tentang Skema Pajak 2025

Ekonom memandang bahwa kebijakan pajak 2025 memiliki sisi positif dan tantangan sendiri. Faisal Basri, seorang ekonom senior, menyatakan bahwa kebijakan kenaikan PPN dan opsen pajak kendaraan bermotor dapat berisiko menekan daya beli masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah yang menjadi konsumen utama barang dan jasa.

Ia menekankan bahwa meskipun ada peningkatan pendapatan negara, pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan ini tidak memberatkan kelompok rentan.

Sementara itu, Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) mendukung penerapan pajak minimum global sebagai langkah positif untuk menanggulangi praktik penghindaran pajak yang merugikan negara.

Dalam sebuah wawancara, mereka menyatakan bahwa kebijakan ini akan membawa keuntungan besar bagi penerimaan pajak Indonesia yang selama ini dirugikan oleh praktik perpajakan internasional yang kurang adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun