Selesai khutbah Jumat, suasana di depan masjid tiba-tiba ramai. Tapi entah kenapa, nama-nama itu menjadi bahan bisik-bisik para siswa lainnya. Beberapa teman mereka curiga, dan akhirnya informasi itu sampai ke telinga Bu Sriana.
"Farel dan kawan-kawan tidak terlihat tadi, Bu" ujar salah satu siswa cewek melapor.
Mendengar itu, Bu Sriana langsung bertindak. Ia pun ingat utang goreng di kantin Mak Cinta. Sambil bayar utang, ia menemukan geng perusuh sekolah itu di area kantin sekolah.
Mereka merasa bersalah. Wajah mereka seketika pucat ketika melihat sosok guru mereka berdiri tegak. Bu Sriana menjerit dan menatap tajam mereka.
Karena kaget, Bu Sriana menjerit, " Hai Farel! Imam sudah Fatihah di Masjid. Mengapa kamu dan temanmu tak shalat Jumat?" Bu Sriana mengejar murid-muridnya.
"Cepat berwudhu!"
Bu Sriana memastikan mereka semua berwudhu dan masuk Masjid. Bu Sriana pun langsung ke ruang kepala melapor. Berdua dengan Kepala sekolah mereka memantau CCTV masjid.
Ketika imam mengucap salam, tak satupun murid terlihat menambah rakaat sebagai makmum yang masbuk.
 "Bu Sriana. Segera ke Masjid. Tandai shaf 1 paling belakang mengulang shalat mereka." Perintah kepala sekolah.
Bergegas Bu Sriana ke Masjid. Semua shaf depan sedang khusuk berdoa. Kecuali dua shaf belakang.
"Shaf belakang suruh shalat lagi Bu Ana." Intruksi kepala melalui pengeras CCTV.