Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perilaku Gaslighting di Kalangan Murid Langkah Menuju Hancurnya Pendidikan dan Sikap Guru dalam Menangani

10 November 2024   13:36 Diperbarui: 10 November 2024   13:39 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Murid : Foto by Depositphotos

Hal itu bisa membuat guru meragukan pengamatan mereka sendiri dan merasa tidak yakin tentang tindakan disiplin yang akan diambil. Gurupun terpaksa memproses mereka satu persatu dengan drama yang panjang dan melelahkan.

Begitupun dengan Arkha. Ia tertangkap basah membuang sampah jajanan es krim, mie goreng, dan basreng. Ketika diberi kode lewat lirikan mata pada sampah dan mata Arkha, ia dengan santai mengangkat kedua bahunya dan berlalu begitu saja.

2. Meremehkan Keluhan Teman Sebaya

Beberapa murid laki-laki mungkin meremehkan atau mengabaikan perasaan temannya setelah mereka melakukan bullying verbal atau fisik. Bahkan mereka memutarbalikkan fakta dengan berkata, "Mana ada. Kamu yang minta kue abang. Malah kamu tuduh abang memerasmu.

Begitu pun setelah mengejek atau merendahkan temannya, mereka  mengatakan, "Ah, kamu terlalu baper," atau "Santai saja, itu cuma bercanda."

Ini adalah taktik gaslighting yang membuat korban merasa berlebihan atau salah dalam merespons bullying dan ejekan sehingga mengacaukan persepsi mereka tentang apa yang terjadi.

Demikian juga Rio ketika ia memeras adik-adik kelasnya  ia pun membantah semua itu. Malah ia curhat kepada ibu, nenek, dan kepala sekolah bahwa ia yang dibully adik kelas. Adik kelas merasa ia culun. Ibu, nenek, dan kepala sekolah pun menyikapi ini sebagai candaan saja. Bukan masalah besar yang harus disikapi pihak sekolah

3. Distorsi Realitas dalam Konflik Kelompok

Dalam dinamika kelompok, murid laki-laki sering kali menggunakan gaslighting untuk memanipulasi situasi demi menghindari masalah atau menciptakan keuntungan sosial bagi pelaku.

Misalnya, ketika seorang murid tertangkap satpam membawa rokok ke sekolah. Ia tak mengaku bahwa rokok itu miliknya. Ia pun menyebut rokok itu milik Ari dan teman sekelompok lainnya.

Bahkan ia tak segan memukul Ari karena tak mau mengakui bahwa rokok itu milik mereka sekelompok. Lagi kepala sekolah dan satpampun menjadi korban gaslighting pelaku. Mereka ragu menuduhnya karena tak terbukti sedang menghisap rokok itu.

Demikian juga ketika seorang murid dikeluarkan dari kelompok permainan futsal atau tim olahraga karena perilaku buruk, pelaku gaslighting mengatakan, "Kamu yang bilang ingin keluar," atau "Kamu memang tidak pernah cocok di sini sejak awal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun