Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka Menjadi Kurikulum Deep Learning Bisakah Menggali Potensi dan Kemandirian Siswa dalam Belajar?

9 November 2024   14:50 Diperbarui: 9 November 2024   15:22 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, penerapan deep learning bisa dilakukan dengan proyek, "Mengangkat Cerita Rakyat Daerah Menjadi Naskah Drama."

Proyek: Mengangkat Cerita Rakyat Menjadi Naskah Drama

Dalam proyek ini, siswa mengeksplorasi cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui pendekatan deep learning, mereka tidak hanya membaca cerita, tetapi juga memahami nilai budaya, makna moral, dan menerapkan pemahaman tersebut ke dalam sebuah naskah drama.

Berikut langkah-langkah pelaksanaannya:

1. Eksplorasi dan Riset

Siswa mulai dengan memilih cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Malin Kundang dari Sumatra Barat atau Sangkuriang dari Jawa Barat.

Mereka membaca cerita ini, mendalami tokoh-tokoh, alur, konflik, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Siswa bisa melakukan riset tambahan tentang asal-usul cerita, budaya lokal, serta pesan moral di balik kisah tersebut.

2. Diskusi Lintas Budaya

Dalam kelompok, siswa mendiskusikan perbedaan dan persamaan nilai-nilai yang ada dalam cerita rakyat dari daerah lain. Diskusi ini melibatkan analisis kritis terhadap pesan moral, konflik sosial, dan budaya dalam cerita, sehingga siswa memahami lebih dalam konteks budaya cerita tersebut.

3. Mengembangkan Naskah Drama

Setelah memahami cerita, siswa menerjemahkan cerita rakyat tersebut ke dalam naskah drama. Mereka menulis ulang dengan gaya bahasa modern, tanpa menghilangkan nilai-nilai inti yang ada. Proses ini melibatkan keterampilan menulis, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis dalam menyusun dialog dan alur cerita yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun