Nenek itu mengangguk. "Ah, pikiranmu mungkin terlalu ramai, ya?"
Adi mengangguk, merasa nenek itu memahaminya. "Entahlah, mungkin saya memang harus belajar kembali. Dulu membaca itu mudah sekali, tapi sekarang... rasanya seperti tugas."
Nenek itu menatapnya lembut, kemudian menunjuk bunga kecil yang tumbuh di pinggir jalan setapak. "Lihat bunga itu. Meski kecil dan sederhana, ia tetap tumbuh dan indah. Begitu juga dengan bacaanmu. Mungkin, kamu hanya perlu mulai dari hal kecil dan belajar menikmati satu halaman saja dulu."
Kata-kata nenek itu perlahan membuka pikiran Adi.
Zoning Out saat Baca Buku, Bagaimana Mengatasinya?
Sering kali, kita mengalami momen seperti Adi pada ilustrasi cerpen di atas. Pikiran tiba-tiba melayang saat sedang membaca buku. Fenomena ini biasa disebut zoning out.Â
Zoning out membuat seseorang alih-alih menyelami cerita atau informasi dari buku bacaannya. Pikirannya malah berkelana ke hal-hal lain, seperti tugas yang belum selesai atau rencana masa depan.
Zoning out bisa membuat aktivitas membaca menjadi tidak efektif bahkan membosankan. Ketidakbermaknaan ini karena kita hanya membaca tanpa memahami isi buku.
Lantas, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Pertama, pastikan kita membaca di tempat yang nyaman dan minim gangguan.
Suasana sekitar sangat berpengaruh terhadap konsentrasi saat membaca. Lingkungan yang tenang dan pencahayaan yang baik membantu meningkatkan fokus. Sebisa mungkin hindari tempat yang ramai atau banyak distraksi.
Distraksi seperti suara televisi atau ponsel yang berdering. Mematikan notifikasi atau menjauhkan perangkat elektronik juga bisa membantu mencegah godaan untuk melihat layar yang sering menjadi penyebab utama kehilangan fokus.