Setiap Cerita Punya Makna, di Setiap Langkah Kompasiana
K-Rewards
K-Rewards apa? Muridku suka bertanya ini. Begitu juga teman penulis yang tergabung di group teknis. Mereka berdebat tentang K-Rewards. Sebetulnya bisa dibaca lo di program K-Rewards di sudut kanan atas platform ini. Mimin Kompasiana sudah menulis dengan jelas.
Memang seiring perubahan mekanisme K-Rewards di Kompasiana, sejak Juli 2024 jumlah penerima K Rewards kini meningkat signifikan dibandingkan sistem sebelumnya.Â
Jika sebelumnya hanya sekitar 50-70 Kompasianer yang menerima K-Rewards, dengan aturan baru ini, penerima K-Rewards melonjak hingga 200-an orang.Â
Hal ini bertujuan untuk memberikan apresiasi yang lebih merata dan peluang lebih luas bagi Kompasianer yang konsisten menghasilkan karya berkualitas, sehingga semakin banyak penulis yang bisa merasakan manfaat dari platform ini.
Aku rasa bagus kok terobosan ini. Aku sempat of nulis di tahun 2023. Sibuk naik pangkat dan dapat job nulis di sekolah. Pas September ini aku nulis lagi. Kadang 1 tulisan untuk 2 hari. Pas buka K-Rewards pribadiku. Tara... ternyata aku dapat. Aku masuk kategori 200-an penulis dapat K-Rewars.
Lumayan dong buat bayar 1 bulan Premium di Kompasiana. Aku suka layanan Premium Kompasiana. Praktis buat baca dan scroll-scroll notifikasi dan judul. Makasi Kompasiana. Aku jadi semangat lagi buat baca, komen tulusan teman, dan nulis.
Nah ini nih situasi tanya jawab antar anggota group hal teknis kompasianer.
(Setting: Sebuah grup diskusi daring tentang Kompasiana dan K-Rewards)
Bryan: "Bro, gimana sih biar bisa dapat bayaran di Kompasiana?"
Aldo: "Lihat aja di statistik. Tapi ya, intinya sih harus banyak berkarya. Semakin banyak tulisan, peluangnya makin gede."
Mira: "Iya, tapi rugi waktu juga ya kalau cuma dapat 200 ribu sebulan. Padahal waktu dan ide kan mahal."
Fani: "Mending tulis dan publish dulu deh, soal uang belakangan aja."
Niko: "Sebenarnya, coba cek dulu aturan K-Rewards. Post minimal 50 tulisan, dapat 100 komentar, dan 23.000 views. Dari situ aja udah bisa ikutan K-Rewards. Kalau tulisan masuk headline, bisa dapat bonus juga. Kok dibilang rugi?"
Dina: "Sekarang memang pembaca lagi sepi. Dihitung satu view cuma kalau yang baca sampai nonton iklan juga. Detail banget sih hitungan Google."
Wahyu: "Aku gabung dari Juni tahun lalu. Dapat K-Rewards pertama sekitar 70 ribuan. Trus pernah 500 ribu, 800 ribu, tapi kadang turun lagi ke 50 ribu. Sekarang malah kadang nggak dapat."
Fani: "Mungkin kita bisa belajar dari Pak Irwan, tuh. Beliau rajin banget, dua tulisan per hari, kasih komentar ke 40 artikel. Konsistensinya patut dicontoh."
Sari: "Ya, nulis sesuai kemampuan aja. Jangan terlalu kejar uang. Bisa-bisa malah lelah. Nulis itu buat kesehatan mental kita juga."
Reza: "Buatku sih rugi, tapi kalau buat yang punya waktu luang mungkin nggak masalah."
Mira: "K-Rewards sekarang makin sepi, ya. Lihat aja pengumuman terbaru, cuma sekitar 400 orang yang baca. Udah makin kecil pembagiannya."
Niko: "Sebenarnya, yang nulis headline juga terbatas. Jadi wajar kalau ada yang nggak dapat."
Mira: "Eh, memang punya data dari mana? Pembaca masih banyak, kok. Google Trends aja mingguan 4 juta lebih. Jadi, views itu tergantung niche atau kontennya aja."
Sari: "Kamu tahu dari mana soal daya baca rendah? Aku pernah dapat 2 juta dari K-Rewards, lho. Sekarang memang beda sih, jadi fokus ke konten yang disukai pembaca."
Bryan: "Btw, kakak udah berapa kali masuk headline, nih? Sekalian kasih tips dong biar ikutan."
Dina: "Simple kok, kalau mau nulis ya nulis aja. Atau minimal baca dan apresiasi karya teman-teman. Jangan terlalu ribet!"
Mira: "Eh, emang saya ga boleh berpendapat? Lagian ini kan tempat diskusi teknis, bukan buat curcol!"
(Grup hening sejenak. Setelah beberapa saat, percakapan kembali aktif dengan topik yang lebih positif dan saling mendukung.)
Cara Baru Menghitung K-Rewards Kompasiana, Tak Hanya Views!
Kompasiana memperkenalkan cara baru dalam perhitungan K-Rewards yang lebih sederhana dan tidak hanya bergantung pada jumlah views.
Kini, setiap artikel yang terpilih menjadi highlights dan headline akan dikonversi menjadi poin yang nantinya akan dihitung menjadi rupiah berdasarkan performa iklan Kompasiana setiap bulan.
Berikut mekanismenya:
1. Artikel Headline: Mendapatkan 2.500 poin.
2. Artikel Highlights: Mendapatkan 500 poin.
3. Views: Tetap dikonversi langsung menjadi rupiah.
Namun, poin K-Rewards ini tidak memengaruhi points yang ada di profil penulis. Sebagai syarat minimum, Kompasianer harus memperoleh setidaknya 3 artikel highlights dan 1 artikel headline setiap bulannya untuk menerima K-Rewards.
Syarat minimum views tidak lagi diberlakukan sehingga kesempatan terbuka lebih lebar bagi penulis untuk meraih reward tanpa terbatas pada angka kunjungan.
Dengan sistem baru ini, diharapkan penulis bisa lebih fokus pada kualitas konten yang informatif dan menarik. Semangat.
Khayalan dan Impian Fina
"Pagi ini Fina siap berangkat ke Chillax Sudirman," pikirnya sambil menyelipkan buku catatan kecil ke dalam tasnya. Kompasianival 2024 bertema "Every Story Matters" seakan memanggilnya.
Bagaimana tidak? Setelah menerima centang biru dan merasa dihargai lewat honor pertama, dia mulai melihat bahwa setiap tulisan, setiap cerita yang dibagikan di Kompasiana punya tempat tersendiri, bahkan makna yang tak disadari sebelumnya.
Langkah kakinya terasa ringan saat ia menuruni trotoar Jakarta yang sibuk. Berbagai pikiran terlintas: tema "Every Story Matters" ini bukan hanya sekadar slogan. Ini adalah perayaan cerita setiap Kompasianer yang beragam.
Bisa mulai dari kisah harian  atau diary yang sederhana hingga pemikiran kritis yang mampu mengubah cara pandang seseorang. Kompasianival seolah menjadi ajang untuk mengingatkan bahwa tak ada cerita yang sia-sia, semua memiliki arti.
Saat tiba di lokasi, suasana festival langsung terasa. Sesama penulis saling bertukar senyum dan sapaan, beberapa sibuk mengambil foto, dan sebagian lagi terlarut dalam diskusi.
Fina bertemu dengan teman-teman Kompasianer, bahkan beberapa yang sudah lama dijanjikan untuk bertemu akhirnya bisa bersua di sini.
"Apakah setiap tulisan kita penting?"Â
Seseorang bertanya, menyambung pembahasan di salah satu sesi diskusi.
"Iya," jawab Fina dengan yakin, teringat pengalamannya yang baru di Kompasiana. Tulisan-tulisan kecil, dari sekadar renungan harian atau artikel informatif. Semua ternyata bisa bermakna besar.
Pikirannya kembali pada hari ketika dia pertama kali menerima honor. Rasanya seperti mendapat pengakuan atas usahanya, mengajarkannya untuk lebih serius dalam menulis.
Di tengah keramaian, ia melihat panggung utama Kompasianival. Tiba-tiba, ada kenangan singkat berkelebat, mimpi sederhana untuk suatu hari bisa berada di atas sana, mungkin menerima penghargaan, seperti Kompasiana Awards.
Meski belum tercapai, ia ingin berbagi tips pada para penulis di sini: tetaplah konsisten dan jujur dalam menulis. Tulis dari hati, bukan hanya demi popularitas.
Ketika sore menjelang, ia temukan dirinya duduk di salah satu sudut festival. Ia membuka buku catatan kecil yang dibawanya.Â
Di lembar pertama, ia menulis: "Setiap langkah di festival ini adalah bukti bahwa setiap cerita penting. Bukan tentang seberapa besar audiensmu, tapi seberapa tulus kamu menuliskannya."
Mungkin suatu hari, setiap kata yang tertulis di Kompasiana ini akan menjadi sejarah kecil yang membantu mengubah hidup seseorang, meski ia tak pernah tahu siapa orang itu.
Menulis di Kompasiana memberikan pengalaman menarik yang tidak hanya sekadar berbagi cerita, tetapi juga kesempatan untuk diakui melalui penghargaan seperti K-Rewards.
Pada awalnya, Fina menulis untuk menyalurkan ide dan opini, namun perlahan-lahan ia mulai belajar menyusun artikel yang lebih informatif dan relevan untuk pembaca kompasiana.Â
Tantangan memenuhi target minimal tulisan dan views membawanya lebih kreatif dalam memilih topik yang disukai. Setiap kali artikel masuk highlight bahkan headline membuatnya melayang. Ada rasa bangga tersendiri karena usaha itu akhirnya berbuah poin.
Dari pengalaman ini, ia semakin memahami pentingnya konsistensi dan kualitas konten untuk meraih apresiasi dan penghargaan di Kompasiana. "Semangat Fina!" Ajaknya pada dirinya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H