Niko: "Sebenarnya, yang nulis headline juga terbatas. Jadi wajar kalau ada yang nggak dapat."
Mira: "Eh, memang punya data dari mana? Pembaca masih banyak, kok. Google Trends aja mingguan 4 juta lebih. Jadi, views itu tergantung niche atau kontennya aja."
Sari: "Kamu tahu dari mana soal daya baca rendah? Aku pernah dapat 2 juta dari K-Rewards, lho. Sekarang memang beda sih, jadi fokus ke konten yang disukai pembaca."
Bryan: "Btw, kakak udah berapa kali masuk headline, nih? Sekalian kasih tips dong biar ikutan."
Dina: "Simple kok, kalau mau nulis ya nulis aja. Atau minimal baca dan apresiasi karya teman-teman. Jangan terlalu ribet!"
Mira: "Eh, emang saya ga boleh berpendapat? Lagian ini kan tempat diskusi teknis, bukan buat curcol!"
(Grup hening sejenak. Setelah beberapa saat, percakapan kembali aktif dengan topik yang lebih positif dan saling mendukung.)
Cara Baru Menghitung K-Rewards Kompasiana, Tak Hanya Views!
Kompasiana memperkenalkan cara baru dalam perhitungan K-Rewards yang lebih sederhana dan tidak hanya bergantung pada jumlah views.
Kini, setiap artikel yang terpilih menjadi highlights dan headline akan dikonversi menjadi poin yang nantinya akan dihitung menjadi rupiah berdasarkan performa iklan Kompasiana setiap bulan.
Berikut mekanismenya: